Banner Honda PCX

Kolaborasi UMKM, Pelaku Usaha dan Masyarakat Dukung Program Makan Bergizi di Palembang

Kolaborasi UMKM, Pelaku Usaha dan Masyarakat Dukung Program Makan Bergizi di Palembang

Kolaborasi UMKM, Pelaku Usaha dan Masyarakat Dukung Program Makan Bergizi di Palembang--Istimewa

PALPRES.COM- Sosialisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) digelar Direktorat Pemberdayaan Peran Serta Masyarakat (PPM) Badan Gizi Nasional pada 12-13 Juni 2025.

Salah satu membangun generasi unggul menuju Indonesia Emas 2024 melalui program Makan Bergizi Gratis yang menjadi bukti nyata komitmen pemerintah.

Kegiatan Pemberdayaan dan Partisipasi Masyarakat (PPM) dari Badan Gizi Nasional (BGN) ini bertempat di Hotel Luminor, Palembang. 

BGN merupakan lembaga yang ditunjuk pemerintah sebagai mitra dalam memperluas implementasi program Makan Bergizi Gratis.

BACA JUGA:Tim Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis Hadir di OKU Sumsel, Langkah Nyata Wujudkan Generasi Sehat

BACA JUGA:Kolaborasi BGN dan Mitra Kerja, Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis di OKU Sumsel

Kegiatan Direktorat PPM ini dihadiri oleh Direktur Direktorat Pemberdayaan dan Partisipasi Masyarakat BGN Tengku Syahdana, Deputi Promosi dan Kerja Sama BGN Nyoto Suwignyo. 

Tak hanya itu acara sosialisasi ini juga dihadiri oleh beberapa dinas terkait yang juga memeriahkan kegiatan PPM ini.

Direktur Direktorat Pemberdayaan dan Partisipasi Masyarakat BGN Tengku Syahdana menjelaskan jika sosialisasi ini memiliki tujuan untuk mempercepat penerima manfaat dari program MBG.

“Berdasarkan data yang ada penerima manfaat non peserta didik dari 3B yakni ibu menyusui, ibu hamil, dan balita masih rendah,” ujar Tengku Syahdana.

BACA JUGA:Pemerintah Perluas Program Makan Bergizi Gratis di Ogan Ilir,Fokus Cegah Stunting dan Kesejahteraan Masyarakat

BACA JUGA:Daftar Bansos yang Bakal di Bagikan Sepanjang Tahun 2025, Mulai Dari PKH Hingga BLT Serta Makan Bergizi Gratis

Ia juga menambahkan program Makan Bergizi Gratis juga perlu dukungan dari seluruh elemen masyarakat dan tata kelola yang profesional untuk mencapai potensi maksimalnya.

“APBD tidak akan mampu untuk mengcover program MBG karena 30 persennya untuk belanja pegawai, kita harus berkolaborasi dengan stakeholder. Program MBG tak difokuskan untuk investasi, jadi tidak boleh mencari keuntungan,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: