Banner Honda PCX

Beres Award 2025: 4 Desa di OKI Masuk 20 Besar

Beres Award 2025: 4 Desa di OKI Masuk 20 Besar

Sebanyak 4 desa di OKI masuk 20 besar Beres Award 2025-palpres.com -

PALEMBANG, PALPRES.COM - Sedikitbya empat desa di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) berhasil masuk nominasi 20 besar Beres Award (Bersih, Elok, dan Sejahtera) 2025.

Penghargaan ini diberikan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan untuk mendorong percepatan penanganan kawasan kumuh dan peningkatan kualitas pendataan permukiman.

Acara penganugerahan yang digelar di Hotel Swarna Dwipa, Palembang ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Selatan, H Edward Candra, serta jajaran pejabat kabupaten/kota, termasuk Sekda OKI, Asmar Wijaya, Asisten I, dan Kepala Dinas Perkim OKI, Selasa 9 Desember 2025.

Tahun ini, kegiatan mengusung tema “Dengan BERES AWARD Tahun 2025 mari kita lakukan percepatan implementasi dukungan program 3 juta dan pengentasan kawasan kumuh di Provinsi Sumsel.”

BACA JUGA:Konservasi Belida Jadi Inspirasi, Kilang Pertamina Plaju Borong Penghargaan ISRA 2025

BACA JUGA:Satgas Optimalisasi PAD Muba Segera Terbentuk, Ini 5 Tugas Strategis Bakal Dijalankan

Penghargaan untuk Memacu Penataan Permukiman

Dalam sambutannya, Edward Candra menyampaikan bahwa penghargaan ini merupakan bentuk motivasi dan apresiasi kepada pihak-pihak yang telah berperan aktif, berinovasi, dan berdedikasi dalam pengembangan kawasan permukiman di Sumatera Selatan.

“Pembangunan perumahan dan permukiman tidak hanya berfokus pada kerusakan rumah, tetapi juga pada fasilitas di permukiman, kualitas hidup masyarakat, pemerataan pembangunan, dan keadilan bagi seluruh masyarakat,” ujar Edward Candra.

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Provinsi Sumatera Selatan, Ir. H. Novian Aswardani, ST., MM., IPM., ASEAN.Eng, melaporkan bahwa Sumsel masih menghadapi tantangan besar dalam penataan permukiman.

BACA JUGA:Ini Capaian Kinerja Pidsus Kejati Se Sumsel 2025 di Momentum Hakordia

Luasan kawasan kumuh mencapai sekitar 6.000 hektar, sementara backlog kepemilikan rumah mencapai 348.051 unit, dan backlog Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) tercatat sebanyak 495.204 unit.

Meski demikian, penanganan RTLH menunjukkan progres signifikan.

“Hingga November 2025, sudah ditangani sebanyak 4.325 unit rumah dari target 2.500 unit, yang didanai dari berbagai sumber,” ungkap Novian.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: