JAKARTA, PALPRES.COM - Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof Dadang Kahmad mengapresiasi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman, yang telah memerintahkan anak buahnya untuk membantu petani memanfaatkan lahan kosong menjadi lahan produktif.
Menurut dia, perhatian Jendral Dudung pada petani ini layak diapresisasi dan didukung semua kalangan.
“Oh itu bagus, positif, memang 2023 ada ancaman krisis pangan, kalau sekarang tidak dimulai penanganan secara intensif kita akan kewalahan, jadi saya mengapresiasi positif,” ujar Prof Dadang saat dihubungi, Selasa (5/7/2022).
Menurut Prof Dadang, Jenderal Dudung cukup responsif dan peka ketika memerintahkan jajarannya mendukung program ketahanan pangan yang dicanangkan pemerintah tersebut.
BACA JUGA:KSAD Jenderal Dudung Resmikan Program TMMD Manunggal Air Di Desa Ulak Bandung Muara Enim
“Saya kira bagus, pemimpin yang perhatian terhadap kesejehateraan rakyat itu sangat bagus, apapun agamanya, yang penting dia sangat responsif terhadap kepentingan kesejahteraan rakyat,” ucap dia.
Prof Dadang menambahkan, sudah banyak kajian dari para ahli yang memprediksi akan terjadi krisis pangan.
Karena itu, menurut dia, inisiasi Jenderal Dudung yang memerintahkan jajarannya sampai tingkat desa untuk membantu petani sangat positif.
“Karena saya lihat menurut prediksi para ahli 2023 itu krisis, termasuk krisis pangan karena terhambantnya transportasi impor dari negara-negara lain,” katanya seraya menambahkan, mungkin hal itu karena berlangsungnya wabah dan juga berbagai hal, termasuk perubahan iklim.
BACA JUGA:Waaster KSAD TNI AD Tinjau TMMD ke-113 Buat Fasilitas Masyarakat
“Maka ketika ada seseorang yang berinisitif dan dia punya kekuasaan terhadap bawahannya untuk memaksimalkan membantu petani, saya kira positif, bagus,” tambah Prof Dadang.
Prof Dadang berharap Jenderal Dudung tidak hanya memerintahkan anak buahnya membantu petani, tapi juga mencarikan pasar masyarakat untuk menaikan harga jual tinggi gabah petani.
“Saya berharap petani ini diberi perhatian dengan dibelinya gabah mereka dengan harga tinggi oleh Bulog, dan nanti Bulog menjual kepada masyarakat dengan harga wajar, murah,” jelas Prof Dadang.
Hal itu, lanjut dia, membantu menyemangati petani untuk mau menanam (padi) secara intensif.
BACA JUGA: Jenderal Dudung Silaturahmi dengan Diaspora Indonesia di Los Angeles