MURATARA, PALPRESE.COM- Petani karet di Kabupaten Muratara mulai riang pasalnya beberapa bulan terakhir ini harga karet mencapai Rp12.000 per kilogram dari harga sebelumnya Rp8.000 per kilogram.
Sudah memasuki tahun ke sembilan tahun lebih, warga bertahan dengan harga murah. Terhitung Desember 2014 harga karet belum naik hingga tahun 2022, sebagai petani karet, tidak ada pilihan lain, kecuali bertahan.
Seperti halnya yang diungkapkan Nurlelah (38) warga Tanjung Agung, Kecamatan Karang Jaya yang mengaku senang harga karet sudah membaik.
“Para penyadap (petani karet) bisa menarik nafas dengan lega, kalau ada kenaikan harga Rp12.000 seperti saat ini,” ungkapnya.
BACA JUGA:Pemkab Muratara Gelar Tabligh Akbar, Undang Gus Muwafiq dan Wafiq Azizah
Dijelaskannya, memasuki tahun ke sembilan tahun harga karet tidak kunjung naik.
"Selama lima tahun lebih harga karet bertahan dengan harga yang rendah hanya Rp4.000 per kilogram. Tepatnya akhir naik di tahun 2020 jadi Rp10.000, namun hanya bertahan beberapa bulan saja, kemudian kembali turun di angka Rp8.000.
Ditambahnya, sekarang harga karet Rp12.000 per kilogram sebenarnya masih di bawah harga beras di pasaran, namun harga itu sudah cukup membantu.
Terpisah, Swan (42) warga Desa Karang Anyar, Kecamatan Rupit mengatakan hal yang serupa. “Masalah harga karet ini sudah biasa. Tetapi harganya turun sudah lama sekali,” ungkapnya.
Harga tetap belum juga membaik, walaupun belum bisa melampau harga sembako, namun dia berharap harga karet bisa melebihi harga sembako.