“Di Thailand ada Tomyang, Bangka ada Lempah Kuning, bahkan Arab Palembang menggunakan Kecombrang sebagai bahan campuran pindang. Apapun itu, tetap saja namanya pindang karena memang peninggalan melayu pesisir,” jelasnya.
Sementara itu, Staf Bidang Dokimentasi dan Publikasi Budaya, Disbudpar Sumsel, Ribuan Nata mengatakan, Pekan Adat dan Sriwijaya Travel Fair 2022 ini dilakukan dengan konsep pertunjukan sehingga masyarakat lebih paham dengan peninggalan masa lalu.
“Seperti Ragam Pindang tadi, kita lakukan dengan pertunjukkan. Dengan harapan audiens lebih paham dengan materi yang disampaikan,” katanya.