LAHAT, PALPRES.COM - Mediasi tiga kelompok emak-emak diwarnai kisruh. Yakni, Koalisi Emak-Emak Merapi Bersatu (KEEMB), Asosiasi Masyarakat Merapi Bersatu (AMMB) dan Persatuan Peduli Lingkungan Merapi Bersatu (PPL-MB).
Kegiatan berlangsung di Rumah Makan Rapen, Desa Gedung Agung,.Kecamatan Merapi Timur, Kabupaten Lahat, Rabu (10/8/2022).
Kisruh antara PPL-MB dinahkodai Kartini dan AMMB dipimpin Misraharyati, dengan Ichi salah satu perwakilan emak emak yang merupakan Sekretaris AMMB, juga masyarakat Kelurahan Lebuay Bandung, Kecamatan Merapi Timur.
Camat Merapi Timur, Edeales Pokal SSTP MM mengatakan, pihaknya menginginkan, adalah dari kedua belah pihak (PPL-MB dan AMMB) dapat Blbersatu. Sehingga tripika dapat mendorong/membantu terhadap emak-emak ini.
“Jangan kami ini dikambinghitamkan, dibilang dukung sana, dukung sini. Bahkan, di fitnah tidak mendukung program Cahaya,” terangnya.
Karena sempat terjadi kisruh, sehingga Camat Merapi Timur juga sempat menegaskan, hasil keputusan mediasi lanjutan antara AMMB dan PPL-MB yaitu, bilamana masih terjadi kisruh antar 2 Forum maka dana kompensasi dari perusahaan akan diambilalih oleh Forum Kades Merapi Timur. Sedangkan untuk Merapi Barat akan diserahkan kepada Forum Kades Merapi Barat.
"Sedangkan untuk keputusan koordinator yang mengurusi kompensasi debu akan disepakati dengan Forum Kades dalam wadah badan kerjasama antar desa/kelurahan Kecamatan Merapi Timur,” tegas Edeales Pokal.
Sementara itu, Ketua Forum Kades Merapi Timur, Aldiansah menegaskan, berdasarkan hasil kesepakatan terdahulu, sudah dijelaskan bahwasanya untuk pembagian, jika dari kubu Misraharyati lebih banyak warganya yang akan dibagi, maka pembagian akan lebih banyak dibagi pada pihak Mis.
Begitu juga sebaliknya, jika pihak Kartini lebih banyak, maka akan dibagikan lebih banyak pihak Kartini.
“Jumlah pembagian disesuaikan dengan jumlah masing masing warga yang terdaftar,” bebernya.
Senada, Kades Sirah Pulau, Hendra Febriansyah menegaskan, bahwasanya inginkan kedua belah pihak dapat akur, sehingga kami dari pihak desa dapat mendukung. Jika kedepanya masih ada perselisihan antara pihak Kartini dan Misraharyati, maka dana kompensasi perusahaan akan diambil alih oleh Forum Kades. Setelah itu, serahkan dengan desa.
“Terserah dengan pihak desa yang akan bermusyawarah untuk bentuk masing masing perwakilan yang akan berjalan, atas nama Forum Kades,” terang Hendra.
Dari kesimpulan mediasi, masih kata Hendra, kedua belah pihak masih menunggu agar kedua kubu dapat sejalan, dalam penyaluran kompensasi dabu.
"Jika tetap berselisih, maka akan diambil alih Forum Kades,” tegasnya. BRN/DEN