PALEMBANG, PALPRES.COM- Kurnia Sari menjadi korban penyekapan di Negara Kamboja yang dilakukan salah satu perusahaan gelap membuat Masayu Nani (65) sedih hingga tidak berhenti menangis.
“Saya baru mengetahui anak saya menjadi korban penyekapan dari informasi petugas Badan Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) Sumsel yang baru tiba di rumahnya," ujarnya, Rabu (10/8).
Warga Jalan SMB II, Kelurahan Alang-Alang Lebar, Kecamatan Alang-Alang Lebar Palembang menuturkan, bahwa baru mengetahui kalau anaknya menjadi korban penyekapan pada Selasa (9/8).
"Saya gelisah dan panik melihat berita di televisi karena anak saya juga merupakan TKW yang bekerja di Kamboja, namun saat itu saya berpikir positif," katanya.
BACA JUGA:Ferdy Sambo: Dua Tingkat Pimpinan di Atas Harus Tanggung Jawab!
BACA JUGA:Tak Kunjung Minta Maaf, Kuasa Hukum Askolani Laporkan Balik NY ke Polisi
Masayu saat ini bisa tersenyum dan bersyukur mengetahui bahwa anaknya saat ini telah berhasil pulang ke Indonesia dan telah berada di Jakarta.
“Saya mengucapkan rasa syukur alhamdulilah mendengar anak saya selamat dan tidak apa-apa," jelasnya.
Sementara itu, Kepala P3MI, Sri Haryanti memastikan Kurnia Sari saat ini dalam keadaan selamat dan posisinya saat ini telah berada di Jakarta.
"Intinya Kurnia Sari tidak apa-apa, dia saat ini telah dipulangkan ke Jakarta, tinggal kita akan melakukan penjemputan dari Jakarta saja,” ungkapnya.
Sri mengungkapkan, dengan viralnya di media bahwa ada pekerja Indonesia yang disekap di Kamboja akhirnya ada keluarga yang juga mengadu ke P3MI bahwa ada pekerja asal Palembang yang masih disekap.
"Ada dua orang lagi yang mengadu, namun saat ini sudah kita proses dan meminta bantuan ke KBRI yang ada di Kamboja untuk segara memulangkan dua TKW asal Palembang itu,” katanya.