Setelah mendapatkan korban meninggal dunia di rumah sakit Palembang, kemudian Kasat Reskrim Polres Lubuklinggai AKP ROMI, S.H,. M.H memerintahkan anggot Satreskrim untuk melakukan penjemputan pelaku yang berada di sekolah.
Kemudian pelaku dibawa ke Sat Reskrim Polres Lubuklinggai dengan didampingi pihak guru dan orang tua untuk dilakukan pemeriksaan.
“Tersangka mengakui perbuatannya telah memukul kepala bagian samping sebelah kiri di belakang telinga korban menggunakan kunci motor. Kami mengamankan satu kunci motor dengan gagang Ppastik warna hitam bertuliskan KC dengan panjang kurang lebih enam cm,” ujar Kasat.
Sebelumnya pihak keluarga, Feriansyah kepada wartawan menjelaskan, perkelahian itu terjadi Kamis (4/8/2022) sore lalu, tepatnya di SMPN 7 Lubuklinggau.
BACA JUGA:Irjen Pol Toni: Bintara Remaja Generasi Penerus Polri
“Kejadiannya di luar jam sekolah. Saat itu, keponakan saya ini bersama rekan-rekannya bermain sepakbola di SMPN 7 Lubuklinggau, lalu terjadilah perkelahian,” cerita Feriansyah, Jumat (12/8/2022) sore.
Setelah perkelahian itu, korban pulang bersama teman-temannya, bahkan masih berjalan seperti biasanya.
“Karena diketahui oleh keluarganya berkelahi, kemudian korban dibawa ke Puskesmas untuk diobati luka-lukanya. Lalu, malam harinya tiba-tiba ia muntah Makanya, kami bawa ke RS AR Bunda untuk dilakukan perawatan,” jelas Feri.
Ternyata, diketahui ada pendarahan di otak korban yang diduga penyebabnya karena kepala bagian belakang korban ditusuk menggunakan kunci sepeda motor oleh lawannya dalam perkelahian itu.
BACA JUGA:Jurnalis Ogan Ilir FC Rutin Asah Skill
Karena adanya pendarahan di otak, bahkan hingga 80 persen, akhirnya korban Jumat (5/8/2022) malam dirujuk keluarga ke RSMH Palembang untuk mendapatkan perawatan.
"Pihak rumah sakit bilang harus operasi. Makanya, Minggu (7/8/2022) dilakukan operasi. Namun, sejak operasi almarhum koma. Hingga tadi subuh meninggal dunia,” tambah Feri.