Salman Rusdhie Sang Penghina Nabi Muhammad Ditusuk 15 Kali dan Kehilangan Satu Mata, Iran Bersorak

Minggu 14-08-2022,14:58 WIB
Editor : Timo

JAKARTA, PALPRES.COM – Penyerangan brutal terhadap sastrawan Salman Rushdie mendapat apresiasi dari Republik Islam Iran. Warga negara Inggris berdarah India itu ditusuk 15 kali oleh seorang pria saat jadi pembicara dalam sebuah forum di New York, Amerika Serikat, Jumat (12/8/2022) lalu.

Serangan itu berakibat fatal bagi Salman Rushdie. Pria 75 tahun itu mengalami kerusakan saraf pada lengannya dan kerusakan pada hatinya. Bahkan, ia mungkin kehilangan matanya setelah panggung diserbu dan dia ditikam berulang kali. 

Tersangka penyerang, Hadi Matar (24) dari Fairview, New Jersey, yang ditahan polisi negara bagian New York setelah insiden tersebut.

Rushdie telah menyakiti hati umat Islam lewat bukunya berjudul ‘Ayat-Ayat Setan’ pada dekade 1980-an. Ia dianggap menghina Nabi Muhammad SAW dan agama Islam. 

Pemerintah Iran ketika itu mengeluarkan fatwa yang menghalalkan darah sang penulis. Kemarin, berbagai media di negara mayoritas Syiah itu mengabarkan insiden berdarah yang dialami Rushdie dengan penuh suka cita.

Sebagian menyebutnya sebagai "penulis sesat yang bejat" dan penista agama. Situs berita Asr Iran memuat kutipan lama dari Pemimpin Tertinggi iran Ayatollah Ali Khamenei, yang mengatakan bahwa panah yang ditembakkan oleh mendiang Ayatollah Ruhollah Khomeini, yang mengeluarkan fatwa terhadap Rushdie, "suatu hari akan mengenai sasaran".

Harian Khorasan memuat tajuk utama: "Setan dalam perjalanan ke neraka."

Juru bicara rezim Iran, FARS News, mencap Salman sebagai "murtad" dan menuduhnya telah "menghina Nabi Islam" dengan "konten anti-agama" buku itu.

Judul surat kabar garis keras Vatan Emrooz berbunyi: "Pisau di leher Salman Rushdie." Surat kabar Kayhan, yang pemimpin redaksinya ditunjuk oleh Pemimpin Tertinggi iran Ali Khamenei, menulis: "Seribu keberanian untuk orang yang berani dan patuh yang menyerang Salman Rushdie yang murtad dan jahat di New York."

Salman Rushdie ditikam pada Jumat (12/8/2022) saat menghadiri acara sastra di negara bagian New York, Amerika Serikat (AS). Setelah Salman Rushdie ditikam, dia diterbangkan ke rumah sakit untuk menjalani operasi darurat dan sekarang memakai ventilator atau alat bantu pernapasan.

"Salman kemungkinan akan kehilangan satu matanya; saraf di lengannya terputus, dan hatinya tertusuk dan rusak," kata agennya yaitu Andrew Wylie dikutip dari kantor berita AFP, seraya menambahkan bahwa Rushdie saat ini tidak dapat berbicara.

Tersangka telah ditahan. Namun motif masih belum diketahui. (*)

 

Artikel ini sudah tayanag di Fajar.co.id dengan judul Ditikam Berkali-kali, Salman Rushdie Bakal Kehilangan Satu Mata, Iran Bersorak Merayakan

 

Kategori :