Semakin banyak serangan, semakin gemas juga kita sebagai supporter menontonnya.
Hingga peluit akhir dibunyikan arema tidak bisa menambah golnya, dan harus menerima kekalahan.
Di sinilah awal mula tragedi dimulai.
Setelah peluit dibunyikan, para pemain arema tertunduk lesu dan kecewa.
BACA JUGA: Media Inggris Soroti Tragedi Kanjuruhan Malang
Pelatih Arema dan Manager tim mendekati tribune timur dan menunjukkan gestur minta maaf ke supporter.
Di sisi lain, ada 1 orang supporter yang dari arah tribune selatan nekat masuk dan mendekati Sergio Silva dan Maringa.
Terlihat sedang memberikan motivasi dan kritik kepada mereka.
Kemudian ada lagi beberapa oknum yang ikut masuk untuk meluapkan kekecewaannya kepada pemain Arema, terlihat john alfarizie mencoba memberi pengertian kepadan oknum" tersebut.
BACA JUGA:Dua Polisi Tewas Dalam Tragedi Kanjuruhan, Ini Identitasnya
Namun, semakin banyak mereka berdatangan, semakin ricuh kondisi stadion karena dari berbagai sisi stadion juga ikut masuk untuk meluapkan kekecewaannya ke pemain.
Di ikuti dengan lempar" berbagai macam benda ke arah lapangan, dan para suppoter yang semakin tidak terkendali.
Akhirnya pemain digiring masuk ke dalam ruang ganti dengan kawalan pihak berwajib.
Setelah pemain masuk, supporter makin tidak terkendali dan semakin banyak yang masuk ke lapangan.
BACA JUGA:Jokowi Instruksikan Setop Sementara Liga 1, Buntut Tragedi Kanjuruhan
Pihak aparat juga melakukan berbagai upaya untuk memukul mundur para supporter, yang menurut saya perlakuannya sangat kejam dan sadis, di pentung dengan tongkat panjang, 1 supporter di keroyok aparat, dihantam tameng dan banyak tindakan lainnya.