Panen Buah Duku, Usaha Pembuatan Peti Kotak Kayu Meningkat Signifikan

Minggu 02-10-2022,14:58 WIB
Reporter : Hengki Pransis
Editor : Ella Twit

MURATARA,PALPRES.COM- Warga Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) menyambut datangnya musim raya buah duku dengan ramai-ramai membuat peti buah duku.

Di Desa Karang Waru hampir setiap rumah dipenuhi ribuan peti kotak yang akan disuplai ke berbagai wilayah. 

Tidak ketinggalan di beberapa rumah warga Desa Lawang Agung, Kelurahan Muara Rupit ikut membuat peti tersebut.

Puluhan warga di tiga Desa tersebut terlihat antusias membuat peti kotak kayu yang diperuntukkan untuk produk buah buahan. 

BACA JUGA:Petani Lahat Dihantui Hama Ulat Menyerang Batang Padi, Ini Dampaknya

Nurmi (38), salah seorang warga menuturkan, untuk satu kotak buah dihargai Rp700 sampai 800 rupiah/unit dari pengepul. 

Dalam satu hari satu pengrajin bisa membuat 80-100 unit, dengan ukuran panjang 62 cm x 42 cm.

“Kalau sehari bisa dapat sampai Rp300 ribu, lumayan buat tambahan. Usaha sampingan ini kita dapatkan dari warga di sinilah dia jadi pengepulnyo untuk keperluan di sini maupun keluar Kabupaten Muratara,"Katanya, Ahad 2 Oktober 2022.

Untuk penghasilan tergantung dengan kerajinan para pelaku usaha serta ketersediaan bahan baku dari para pengepul, sehari bisa menghasilkan uang Rp20ribu hingga Rp30ribu.

“Lumayan karena semua peralatan dari pengepul, kita hanya bermodalkan tenaga dan satu buah palu kecil,” katanya.

Abeng Toni (45) salah seorang pengepul sejumlah produk peti kayu itu meningkat karena banyak peningkatan penjualan buah di wilayah Sumsel tetapi kurang sarana pengemasan. 

“Yang ambil peti kotak ini nanti dari Surulangun Jambi, Lubuklinggau bahkan palembang. Karena banyak pesanan ke desa kami, jadi banyak warga ambil upahan untuk bikin kotak kayu,” jelasnya.

Ia menjelaskan, upah bagi pembuatan kota peti duku sebesar Rp700 sampai Rp800/unit. Harga dari tahun ke tahun masih seperti semula. 

“Masuk musim panen raya buah duku, sehari bisa menghabiskan peti ribuan, karena permintaan bertambah, baik lokal maupun luar daerah,” ujarnya.

Sementara salah seorang agen buah duku di Kecamatan Karang Jaya Pauzi (35) mengaku sehari duku keluar dari desanya bisa tiga mobil diesel atau 1.500 peti per harinya.

Kategori :