PALI, PALPRES.COM - Seiring dejgan naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM), harga beras juga ikut naik.
Hal itu membuat petani karet di Kabupaten PALI semakin kesulitan, sementara harga getah karet semakin turun.
Saat ini untuk mendapatkan satu kilogram beras, petani harus bisa mengumpulkan 2 kg getah karet.
Belum lagi harus menutupi kebutuhan lainnya.
BACA JUGA: Polda Sumsel Gelar Baksos, Bagikan 200 Paket Beras
Dimana harga beras premium yang biasanya dijual dengan harga Rp10 ribu per kilogram, kini mencapai Rp12 ribu per kilogram.
Kenaikan harga beras diakui salah satu pedagang sembako di Kelurahan Handayani Mulya, Kecamatan Talang Ubi, Dewi.
Dewi menyebutkan, jika saat ini beras kemasan ukuran 20 kilogram biasa dijual Rp202 ribu per sak, kini mencapai Rp212 ribu per sak.
"Dari suplyer sudah naik, kalau kami menjual ikuti harga pasaran, karena dari suplayer juga sudah naik," ucapnya.
BACA JUGA:Ratusan Karung Beras di Bagikan Polda Sumsel ke Mapolsek IT I
Namun untuk harga minyak goreng dan telur cenderung stabil.
Termasuk harga telur turun, saat ini harganya Rp27 ribu yang sebelumnya mencapai Rp30 ribu.
"Minyak goreng harganya stabil, begitu juga dengan gula putih serta tepung," jelasnya.
Terpisah, salah seorang petani asal Penukal Utara, Harto menuturkan, saat ini keluarganya harus memutar otak dalam mengatur keuangan.
BACA JUGA:Harga Beras di Ogan Ilir Naik Tajam