BACA JUGA:Satgas Covid- 19 OKU Terus Edukasi Masyarakat Taat Prokes
Budi menyebutkan alasan Indonesia harus kembali bersiap adalah situasi secara global utamanya di negara Jepang, sejumlah negara di Eropa dan Amerika sedang menghadapi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan.
Tercatat, kasus konfirmasi positif harian di Eropa atau Amerika sudah mencapai 100 ribu kasus per harinya.
Sedangkan Jepang telah tembus sebanyak 200 ribu kasus per hari.
Alasan lain dari peningkatan kewaspadaan adalah terjadinya mutasi virus dan lahirnya sub varian baru.
BACA JUGA: Stok Vaksin Covid-19 di Kota Lubuklinggau Kosong
Budi menjelaskan bahwa terjadinya kenaikan kasus positif merupakan akibat dari hadirnya sub varian baru seperti BA.4 dan BA.5 di tengah-tengah masyarakat.
Ia pun menambahkan meski Indonesia belum menghadapi gelombang baru Covid-19 karena proteksi dari antibodi masyarakat yang sudah meningkat menjadi 98,5 persen atau 2.000 unit per mili liter, tidak menutup kemungkinan bahwa kasus positif akan meledak sewaktu-waktu karena mutasi virus yang akan terus terjadi.
“Boleh dibilang pada saat gelombang BA.4, BA.5 masuk, kita tidak terganggu sama sekali. Kasusnya sekarang ujiannya adalah enam bulan lagi,” kata Budi.
Budi mengatakan bahwa Indonesia menjadi sedikit dari negara lain yang berhasil melampaui gelombang sub varian BA.4 dan BA.5.
BACA JUGA: Covid Belum Habis, Kembali Harus Waspada Selalu
Dengan demikian, Budi meminta agar semua bekerja sama agar Indonesia tak lagi menghadapi gelombang-gelombang Covid-19 selanjutnya.
“Salah satu cara, yakni menjaga agar imunitas masyarakat tetap setinggi sekarang yang diimbangi dengan laju vaksinasi Covid-19 tetap gencar seperti saat ini, sehingga kejadian infeksi dapat ditekan, “ujarnya.