PALEMBANG, PALPRES.COM – Libur sekolah tinggal beberapa hari lagi.
Biasanya orang tua mengajak anak-anaknya untuk menghabiskan waktu liburan sekolah pergi ke tempat wisata. Dalam mengisi libur sekolah tersebut, tentunya harus dimanfaatkan dengan berwisata yang bernilai edukasi. Seperti di Kota Palembang yang memiliki kekayaan wisata, baik wisata sejarah, religi dan kuliner. BACA JUGA:Lengkap! 39 Wisata di Palembang, Wajib Dikunjungi Peserta Rakernas JKPI Berikut 39 wisata edukasi di Palembang yang wajib dikunjungi saat libur sekolah yang d ikutip palpres.com dari laman situs Giwang Disbudpar Sumsel, lengkap dengan deskripsinya. 1. Sungai Sekanak Lambidaro Sungai Sekanak Lambidaro berada di pusat kota, persis dekat dengan Palembang Indah Mall (PIM). Sungai ini membentang sepanjang 2 kilometer. Sungai ini akan sangat cantik dikunjungi malam hari karena adanya lampu yang menghiasi sepanjang sungai. BACA JUGA:Inilah 7 Tempat Wisata di Palembang yang Bisa Dikunjungi Saat Weekend 2. Kambang Iwak Kambang iwak merupakan salah satu jejak peninggalan kompeni Belanda di Palembang. Taman Kambang Iwak merupakan taman kota yang sudah ada sejak tahun 1900-an. 3. Jembatan Ampera Jembatan Ampera atau Amanat Penderitaan Rakyat, merupakan jembatan pertama yang menghubungkan kawasan Seberang Ulu dengan Seberang Ilir. Jembatan ini memiliki panjang 1,77 km dan lebar 22 meter. Jembatan yang menjadi landmark Palembang ini dibangun pada 1962 dan diresmikan tahun 1965. BACA JUGA:9 Wisata Religi di Palembang, Satunya Dibangun Tahun 1728 4. MONPERA (Monumen Perjuangan Rakyat) Monpera berlokasi tidak jauh dari Jembatan Ampera. Monumen ini menjadi saksi bisu perang yang berlangsung selama lima hari lima malam. Peletakan batu pertama pada tanggal 17 Agustus 1975, Pembangunan monumen selesai pada 1988, yang kemudian diresmikan oleh Alamsyah Ratu Prawiranegara dengan nama Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera). Museum ini beroperasi dari jam 08.00-16.00 WIB setiap harinya. BACA JUGA:Tenyata di Palembang Ada Kampung Wisata Anyaman, Yuk Cek Lokasinya 5. Menara Air Pembangunan Menara Air, yaitu instalasi pengolahan air bersih pada masa Walikota Palembang dijabat Ir. R.C.A.F.J. Le Cocq d’rmandville. Pembangunan menara air atau dikenal sebagai Kantor Ledeng ini dibangun pada tahun 1928 dan kini menjadi kantor Wali Kota Palembang. 6. Masjid Agung Palembang Masjid Agung Palembang atau Masjid SMB I Jayo Wikromo dibangun dengan pengaruh 3 arsitektur yakni Indonesia, China dan Eropa. Bentuk arsitektur Eropa terlihat dari pintu masuk di gedung baru masjid yang besar dan tinggi. Sedangkan arsitektur China dilihat dari masjid utama yang atapnya seperti kelenteng. BACA JUGA:Pengusaha Homestay Harus Paham Pengelolaan untuk Dukung Wisata 7. Jakabaring Sport City (JSC) Jakabaring Sport City (JSC) atau Kompleks Olahraga Jakabaring merupakan kompleks olahraga untuk penyelenggaraan Asian Games 2018. Kompleks di atas lahan seluas 325 hektar. Kompleks olahraga ini merupakan tempat penyelenggaraan PON XVI 2004 dan SEA Games XXVI 2011. Kompleks. 8. Sungai Musi Sungai Musi merupakan sungai dengan panjang 750 km. Sungai ini merupakan salah satu sungai yang terpanjang di Sumatera Selatan dan membelah Kota Palembang menjadi dua bagian. Sejak zaman Kerajaan Sriwijaya hingga sekarang, sungai ini terkenal sebagai sarana transportasi utama bagi masyarakat. BACA JUGA:Wisata Pulau Kemaro Simpan Legenda Cinta, Lokasinya Dekat Pameran Rakernas IX JKPI 2022 9. Jembatan Musi VI Jembatan Musi VI baru dibuka pada awal tahun 2021, jembatan ini dilengkapi 1.327 lampu LED sehingga sangat indah bila disaksikan pada saat malam hari dengan lampu-lampu yang berwarna-warni. Jembatan ini menghubungkan wilayah Hilir dan Hulu Kota Palembang. 10. Bukit Seguntang Bukit Seguntang atau kadang disebut juga Bukit Siguntang adalah sebuah bukit kecil setinggi 29-30 meter dari permukaan laut yang terletak sekitar 3 kilometer dari tepian Utara Sungai Musi. BACA JUGA: Libur Panjang Akhir Pekan, Kunjungan Wisata di Pagaralam Meningkat 11. Kelenteng Chandra Nadi (Soei Goeat Kiong) Kelenteng Dewi Pengasih (Chandra Nadi/Soei Goeat Kiong) secara administratif berada di Jalan Perikanan, Kelurahan 10 Ilir, Kecamatan Seberang Ulu 1, Kota Palembang. Kelenteng Dewi Pengasih berada di sebelah selatan sungai Musi dan berjarak sekitar 100 meter dari sungai tersebut. Kelenteng Dewi Pengasih masih mempertahankan bentuk arsitektur cina yang kuat, seperti terlihat pada bentuk atap, pintu, dindingnya, warna-warna dominan dalam kebudayaan cina (merah) dan ornamen-ornamen dalam mitologi cina. BACA JUGA:Wajib Dikunjungi! 5 Pusat Oleh-oleh Khas Palembang 12. Kampung Kreatif Sugih Waras Kampung Kreatif Suigh Waras terletak di Kelurahan Talang Jambe Kecamatan Kalidoni Palembang. Kampung ini berhasil meraih juara pertama pada lomba Kampung Kreatif Tingkat Kota Palembang dan berhasil menjadi juara 2 pada lomba Anugerah Desa Wisata Tingkat Provinsi Sumatera Selatan pada kategori Daya Tarik Wisata karena menyajikan suasana perkampungan yang asri di tengah kota. 13. Kampung Kreatif Bima Lugas BACA JUGA:11 Oleh-oleh Khas Palembang, Kelima Paling Diminati Kampung Kreatif Bima Lugas adalah salah satu Peserta Lomba Kampung Kreatif Tahun 2021 yang mengangkat Seni Pertunjukan sebagai Subsektor Kreatif Unggulannya. Dalam ajang tersebut, kampung ini berhasil menyabet predikat sebagai Juara Harapan 2. Bima Lugas sendiri merupakan kepanjangan dari Bina Masyarakat Lebung Gajah dan Sekitarnya. Sebagai Kampung Kreatif yang mengangkat seni pertunjukan sebagai sektor unggulannya, di kampung ini tersedia sudah tersedia panggung dan halaman yang cukup luas sebagai tempat warga sini untuk melakukan pertunjukan seni atau hanya sekedar latihan. BACA JUGA:Resep Asli Sambal Tempoyak Lezat Khas Palembang Wajib Kamu Coba 14. Masjid Lawang Kidul Arsitektur Masjid Lawang Kidul mirip Masjid Agung Palembang dan Masjid Kiai Muara Ogan. Namun ada beberapa ciri khas pada masjid ini seperti menara masjid memiliki tiga undakan pada bagian tubuh menara. Kemudian, atap masjid pada bangunan utama melebar memayungi ruangan utama di bawahnya. Atap Masjid Lawang Kidul memiliki tiga undakan. Uniknya, undakan kedua seakan-akan menutupi undakan pertama. BACA JUGA: Dua Manuskrip Kuno Milik Kesultanan Palembang Darussalam Tampil di Festival Literasi se- Sumsel 2022 15. Makam Kambang Koci Situs Kambang Koci merupakan situs pemakaman yang terletak di areal parkir pelabuhan peti kemas milik Pelindo II di Boom Baru, Palembang. Pemakaman ini termasuk salah satu aset budaya masa silam terutama masa Kesultanan Palembang Darussalam di Sumatera Selatan yang perlu dilestarikan. 16. Rumah 101 Tiang Rumah 101 Tiang merupakan salah satu potensi destinasi wisata baru yang ada di Kota Palembang. Rumah yang sudah berusia ratusan tahun ini menyimpan sejarah menarik ini merupakan milik proibadi dari Harisun Wangsawan yang sering disapa Ong Wasun. Saat ini rumah ini ditempati oleh Eddy Salim. BACA JUGA: Warga Palembang Siap-siap, Sore Ini Pukul 17.59 WIB Gerhana Bulan Total 17. Graha Taman Kaktus Graha Taman Kaktus merupakan tempat pembudidayaan kaktus di Kota Palembang, selain itu disini pengunjung dapat membeli kaktus berjenis Sukulen dan Terakota, ada juga beberapa jenis tanaman hias lainnya. 18. 3d Stable 3d Stable merupakan fasilitas berkuda di Gandus. Selain menyediakan fasilitas menunggang kuda, kuda poni, dan andong, di sini juga menyediakan paket latihan atau kursus berkuda. Terdapat pula fasilitas memanah, berfoto, jasa penitipan kuda dan paket keanggotaan dengan tawaran menarik. BACA JUGA: Puluhan Mahasiswa Se Indonesia Wisata Jelajah Musi Bersama Mang Dayat 19. Masjid Cheng Ho Keberadaan Masjid Cheng bukan sekadar untuk mengkhultuskan Cheng Ho sebagai seorang tokoh muslim Tiongkok. Lebih dari itu, nama Cheng Ho diharapkan mampu menyadarkan kita akan arti penting meneladani apa yang sudah dilakukannya, yaitu menyebar kedamaian kepada siapapun yang ditemuinya. 20. Kampung Sayur Konsep Urban Farming menjadi solusi kreativitas dan usaha yang dilakukan oleh Kecamatan Bukit Kecil dalam mengantisipasi sempitnya lahan tanam serta padatnya pemukiman di Kota Palembang. BACA JUGA:Gubernur Sumsel Raih Anugerah Kepala Daerah Inovatif Kategori Pariwisata 21. Makam Sabokingking Sabokingking adalah sebuah makam kerajaan. Nama sabokingking ini berasal dari Bahasa Sansakerta. Sama dengan kerajaan Majapahit, nama rajanya adalah Hayam Wuruk. Sedangkan Sabokingking dipimpin oleh seorang raja yang bernama Pangeran Sido Ing Kenayan. 22. Makam Kawah Tekurep Makam Kawah Tekurep dibangun pada tahun 1728 dengan menggunakan tiga unsur, yaitu kapur pasir, putih telur, dan batu. Makam ini dibangun dengan bersamaan dengan pembangunan Masjid Agung Palembang. Di makam ini terdapat makam Sultan Mahmud Badaruddin beserta empat isterinya, yaitu Ratu Sepuh dari Demak, Ratu Gading dari Malaysia, ratu Mas Ayu dari Cina, dan Nyai Mas Naimah dari Palembang. BACA JUGA:7 November Diperingati Hari Wayang Nasional, Yuk Kenali Perbedaan Wayang Palembang dengan Wayang Jawa 23. Ki Gede Ing Suro Ki Gede Ing Suro adalah putra Ki Gede Ing Lautan, salah satu dari 24 bangsawan dari Demak yang datang ke Palembang, setelah terjadi kekacauan di kerajaan Islam terbesar di pulau Jawa. Kekisruhan ini merupakan rangkaian panjang dari sejarah kerajaan terbesar di nusantara, setelah kerajaan Sriwijaya, yaitu Kerajaan Majapahit. Pada massa Ki Gede Ing Suro inilah awal mula kerajaan Palembang memeluk agama Islam. Kampung Arab Al-Munawar menjadi destinasi wisata religi baru di Palembang. Masyarakat Al-Munawar sangat ramah dan terbuka dengan wisatawan yang datang. Senyum tulus warga akan senantiasa menyambut Anda di kampung ini. Anda pun diperbolehkan memotret ke segala arah. Kampung Al-Munawar terletak di wilayah 13 Ulu. BACA JUGA:Hari Wayang Nasional Diperingati 7 November, Cek Asal Usul Wayang Palembang 25 Kawasan Bagus Kuning Bagus Kuning berada di kawasan Plaju. Di salah satu makam Ratu Bagus Kuning Ma’a Ahluh Wa’ Shohabuh diyakini memiliki keramat. Membuat banyak masyarakat mendatanginya. 26. Kampung Kapitan Kampung Kapitan terletak di pinggiran Sungai Musi. Di Kampung ini terdapat rumah tua yang sudah berusia ratusan tahun yang mempunyai sejarah yang unik untuk dikulik. Selain itu pada hari-hari besar umat tionghoa Kampung Kapitan kerap dilaksanakan event-event pariwisata seperti Festival Cap Go Meh di Kampung Kapitan. BACA JUGA:Wayang Palembang Tutup Pekan Seni Dewan Kesenian Palembang 27. Rumah Limas Demang Dahulunya kediaman keluarga H. Aziz yang terletak di tengah Kota tepatnya di Jalan Demang Lebar Daun Palembang. Rumah yang sudah berusia puluhan tahun ini masih sangat terjaga dan arsitektur nya sangat mewah dengan ukiran-ukiran khas Palembang. 28. Kampung Pempek Tanggo Rajo Kampung Kreatif Pempek Tanggo Rajo merupakan sentra kuliner pempek dan juga martabak isi ubi (sebagai pengganti kentang), aktifitas membuat kuliner pempek sudah menjadi bagian keseharian warga-warga di kampung ini. Kuliner pempek sudah menjadi sandaran hidup/penopang ekonomi masyarakat, sehingga mampu menggerakkan sendi-sendir perekonomian, kesejahteraan dan aktifitas warga. BACA JUGA:Kenali Perbedaan Wayang Palembang dengan Wayang Jawa 29 Wisata Religi Alquran Al-Akbar Alquran Al-Akbar ini merupakan karya ukiran Alquran yang sudah diakui terbesar di dunia saat ini. Tidak hanya terbesar, Al Quran raksasa ini pun menjadi salah satu destinasi utama wisata religi yang datang ke Kota Pempek. Alquran yang dipahat di lempengan kayu tembesu yang memiliki ukuran panjang 177 cm dan lebar 140 cm, serta lempeng kayu tembesu ini sendiri memiliki ketebalan hingga 2,5 cm. Al Quran yang terukir sebanyak 630 halaman lembar kayu ini bisa sobat jumpai di Pondok Pesantren IGM Al Ihsaniyah, Kecamatan Gandus. 30. Amanzi Waterpark Amanzi Waterpark merupakan salah salah waterboom yang ada di Palembang yang terletak di dalam Komplek Citra Grand City BACA JUGA: Warga Palembang Siap-siap, Sore Ini Pukul 17.59 WIB Gerhana Bulan Total 31. Dr. A.K. Gani Dr. A.K. Gani merupakan seorang pahlawan nasional dari Sumatera Selatan, selain namanya di pakai untuk sebuah rumah sakit, rupanya juga ada museum yang mengoleksi barang-barang peninggalan sang pahlawan. 32. Rumah Ong Boentjit Rumah Ong Boentjit terletak di Keluran 3-4 Ulu Palembang. Rumah ini tepat berada di pinggiran Sungai Musi. Tampilan rumah yang berusia kurang lebih 300 tahunan ini memiliki ornamen tiongkok. Pengunjung yang ingin berwisata ke tempat ini bisa sekaligus menikmati hiruk pikuk pemandangan Sungai Musi dan pemandangan Jembatan Musi VI. Pengunjung dapat mempelajari sejarah tentang rumah Ong Boentjit BACA JUGA:Taukah Anda! Rumah Heritage Ong Boen Tjiet Bergaya Melayu Cina 33. Punti Kayu Punti Kayu merupakan salah satu wisata alam yang yang ada di Kota Palembang. Kawasan Punti Kayu merupakan kawasan hutan pinus di tengah-tengah kota Palembang. Destinasi wisata ini menyajikan berbagai aktivitas yang dapat dijajal oleh pengunjung diantaranya offroad, outbound, berfoto di taman dengan landmark beberapa negara dan juga dapat menikmati kesejukan di bawah pohon pinus. 34 Rumah Limas Rumah yang terbuat dari kayu itu sudah dibangun sejak tahun 1830 ada banyak keistimewaan hingga rumah Limas ini dicetak di uang pecahan Rp 10.000. Salah satunya terdapat pada bagian atap dengan ornamen berbentuk Simbar. BACA JUGA:4 Langkah Budidaya Tanaman Obat di Pekarangan Rumah 35. Museum Negeri Sumatera Selatan Museum Negeri Sumatera Selatan terus berupaya menambah koleksi untuk lebih menarik minat masyarakat Sumsel, wisatawan lokal, dan mancanegara berkunjung ke tempat penyimpanan benda bersejarah itu. Koleksi terbaru yakni satu kemudi kapal terbuat dari kayu yang telah diteliti pihak Balai Arkeologi diperkirakan peninggalan zaman Kerajaan Sriwijaya abad ke-9. 36 Taman Bunga Celosia 37 Pulau Kemaro BACA JUGA:Disbudpar Sumsel dan Museum Negeri Sumsel Gagas Penggalangan Dana Beli Rumah Pangeran Sjafe’i Di tengah sungai musi terdapat pulau bernama pulau kemaro. Nama tersebut berarti pulau yang tidak pernah tergenang air, walaupun air pasang besar, pulau tersebut tidak akan kebanjiran dan akan terlihat dari kejauhan terapung-apung diatas perairan sungai musi. 38. Palembang Bird Park Palembang Bird Park terletak di Jakabaring, tidak jauh dari Jakabaring Sport City. Selain memelihara berbagai jenis burung, taman ini juga memelihara kelinci, marmut dan kura-kura yang dapat dijadikan pakan dan peliharaan bagi anak-anak. 39. Pedestrian Sudirman Anda mungkin familiar dengan istilah car free day, tapi bagaimana dengan car free night? Di Palembang setiap Jumat dan Sabtu malam, di Jalan Sudirman mulai dari pasar Cinde hingga alun-alun Internasional ditutup untuk kendaraan yang lewat.BACA JUGA:Peringati Hari Lingkungan, Harnojoyo Ajak Gotong Royong di Sekanak Lambidaro