Selain itu juga kerap digunakan sebagai pakaian dalam acara pernikahan, kelahiran, dan juga kematian.
Seperti ditulis Barbara Watson Andaya dalam “The Cloth Trade in Jambi and Palembang during the 17th and 18th centuries” (1989), pada waktu itu songket merupakan pakaian bangsawan yang disesuaikan dengan kedudukannya.
“Tenunan benang emas Palembang lebih baik kualitasnya dibandingkan dengan tenunan Jambi,” tulis Andaya.
BACA JUGA:Kembangkan Kain Batik Ecoprint di Desa-Desa
Bagi siapa saja yang ingin memiliki kain songket ini, kalian bisa berkunjung kesentra pengrajinnya.
Seperti di Pasar 16 Ilir.
Ingat, ketika memilih lebih dianjurkan hati-hati.
Dikarenakan disana juga dijual beberapa songket India yang pengerjaanya menggunakan mesin.
BACA JUGA:TPP 6 Bulan Tidak Dibayar, ASN di Banyuasin Gigit Jari
Dari segi hargapun akan jauh lebih murah.
Karena kurang keaslianya.
Nah disarankan untuk kamu yang ingin membeli, jangan lupa mengajak saudara atau teman yang paham akan kain songket ya. *