3. Jangan Terlalu Ngebut
BACA JUGA: Gaji PPPK Sudah Dipisah, Tak Ada Alasan Lagi Pemda Tak Ajukan Formasi PPPK untuk Honorer
Permukaan jalan tol juga kerap berbeda-beda, kadang aspal, kadang beton, juga ketinggiannya berbeda-beda.
Masing-masing jenis jalan itu punya karakter seperti keras, lembut, panas, silau, licin, bumpy atau bergelombang.
Untuk memastikan kendaraan dalam kontrol pengemudi dan meminimalisir kecelakaan, salah satunya dengan cara mematuhi batas aturan kecepatan.
Adapun batas kecepatan maksimal di jalan tol adalah 100 km/jam. Dengan mematuhi batas maksimal kecepatan di jalan, pengemudi tetap bisa mengontrol kendaraannya.
4. Awas Bahaya Highway Hypnosis
Berkendara di jalan tol juga berisiko terkena gejala highway hypnosis yaitu kondisi ketika pengemudi terlena dengan pemandangan dan aktivitas monoton di jalan tol.
BACA JUGA:Honorer Masuk Kategori Ini Wajib Diangkat Jadi PNS Tanpa Tes
Hal itu kerap membuat pengemudi telat mengantisipasi kecelakaan.
Untuk itu, disarankan agar pengemudi mengoptimalkan aktivitas mengemudi. Lakukan dengan metode commentary driving atau berkendara sambil mengomentari keadaan sekitar.
Dengan berkomentar, maka rahang akan bergerak-gerak dan oksigen akan terpompa ke otak. Sehingga pengemudi dapat fokus, tidak ngantuk dan sigap mengantisipasi bahaya.
5. Penertiban Truk ODOL
Truk over dimension over load (ODOL) menjadi salah satu faktor penyebab kecelakaan maut.
Truk ODOL yang muatannya berlebih pasti merusak permukaan jalan.
Kalau permukaannya aspal yang rusak, kerikilnya bikin licin sampai membuat lubang.