BACA JUGA:Filosofi Pintu Utama Rumah Ulu Komering, Simbol Perintah Sholat
2. Pacu Jawi
Belakangan tradisi Pacu Jawi menjadi agenda budaya incaran para pelancong, baik dalam dan luar negeri, khususnya para fotografer.
Pacu Jawi dilaksanakan sebagai bentuk rasa syukur dan terima kasih atas hasil bumi yang melimpah.
Oleh karena itu, Pacu Jawi pun menjadi acara wajib dilakukan ketika masa panen telah usai.
Pacu Jawi sendiri dilakukan di 4 kecamatan, yakni Kecamatan Pariangan, Rambatan, Lima Kaum, dan Sungai Tarab. Filosopi dari Pacu Jawi adalah pemimpin dan rakyat bisa berjalan bersama.
3. Balairung Sari
Masuk dalam daftar cagar budaya di Sumatera Barat, Balairung Sari merupakan balai adat yang terbuat dari kayu dengan atap dari ijuk dengan 6 gonjong dan lantai panggung.
Bangunan ini ditopang kayu berjumlah 18 pasang dengan tinggi 3 meter. Sedangkan tinggi panggung sekitar satu meter.
Bangunan ini memanjang dan tanpa dinding, dengan ukuran panjang 18 meter dan lebar 4.40 meter.
Keunikan bangunan ini terletak pada lantainya. Jadi ruang bagian antara tiang pertama ke tiang sembilan dari Utara, lantainya terputus dan tidak menyambung dengan lantai ruang berikutnya. Seolah-olah bangunan ini terbagi dalam dua sisi, yakni sisi Utara dan sisi Selatan.
BACA JUGA:Rupanya Pempek Sudah Ada di Era Sriwijaya, Buktinya Tercatat di Prasasti Talang Tuwo