Lokasinya disekitar kampung 17 ilir, tepatnya di belakang keraton beringin janggut jika dilihat dari sungai Musi.
Keraton ini dibangun dan ditempati oleh Sultan Agung Komaruddin Sri Truno, keraton ini juga bernasib yang sama seperti dua keraton sebelumnya yaitu tidak dapat kita lihat lagi keanggonannya
4. Keraton Kuto Kecik/ Keraton Kuto Lamo/ Keraton Kuto Tengkuruk
Lokasinya yang saat ini menjadi Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, posisinya tepat di pinggiran sungai tengkuruk yang kini menjadi Jl. Jend. Sudirman.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Warung Soto Legendaris di Palembang
Keraton ini dibangun dan ditempati Sultan Mahmud Badaruddin I Jayo Wikram.
Pada masa penjajahan Belanda di tanah bekas keraton ini dibangun rumah Residen Belanda yang kini bangunannya menjadi bangunan Museum SMB II.
Keraton ini sudah tidak dapat kita saksikan lagi kecindoannya karena sudah rata dengan tanah pada zaman Belanda.
5. Keraton Kuto Besak/ Keraton Kuto Anyar
BACA JUGA:Maaf, Tenaga Honorer Ini Tidak Masuk Kategori Diangkat Jadi PNS
Lokasinya yang kini berada tepat di dalam lingkungan Benteng Kuto Besak Palembang.
Keraton ini dibangun dan ditempati pada masa Sultan Muhammad Bahauddin hingga masa Sultan Mahmud Badaruddin II Raden Hasan, ini keraton terakhir Kesultanan Palembang Darussalam dengan Bentengnya yang asli bangunan pribumi.
Keraton ini dihancurkan dan diganti dengan bangunan militer kolonial Belanda ketika Belanda menguasai Palembang dengan ditandai oleh diasingkannya Sultan Mahmud Badaruddin II ke Ternate.
Itulah riwayat singkat 5 keraton di Kesultanan Palembang Darussalam, walau kelima keraton tersebut tidak dapat kita nikmati lagi kemegahannya.
BACA JUGA:Ini Rekomendasi 3 Hotel Bintang 3 Terfavorit di Kota Palembang