• Motif bunga mawar, memiliki makna sebagai penawar atau menjauhkan marabahaya.
• Motif bunga tanjung, memiliki makna sebagai motif yang melambangkan keramahan.
• Motif bunga melati, memiliki makna yang melambangkan kesucian, keagungan dan sopan santun.
• Motif pucuk rebung, memiliki makna yang melambangkan harapan untuk masa depan yang lebih baik.
Pada pengantin pria, bagian kepala dipasang penutup kepala berupa mahkota yang bernama kesuun.
Mahkota tersebut berhiaskan melati dan tebeng malu diatasnya.
BACA JUGA:Wajib Diketahui! Inilah 5 Tradisi Adat di Sumsel Yang Hampir Punah
Pada bagian badan terdapat aksesoris berupa kalung kebo munggah dan slempang sawir, pada bagian lengan digunakan berbagai gelang seperti gelang gepeng dan gelang sempuru.
Untuk bawahan pengantin pria menggunakan celano sutra, sebuah celana yang terbuat dari sutra dengan motif ukel.
Tidak lupa dengan alas kaki khas yang bernama canela.
Pada pengantin wanita, terbagi dari bagian kepala, badan, tangan dan kaki. Pada bagian kepala terdapat bungi rampai, gandik, gelung malang, tebeng malu, kesuhan, dan kelapo standan.
Sedangkan untuk bagian badan terdiri dari teratai, kalung kebo munggah, dan songket.
Untuk bagian tangan terdiri dari aksesoris atau perhiasan seperti gelang gepeng, sempuru, ulo betapo dan cenela sebagai alas kaki.
BACA JUGA:Asal usul Permainan Tradisional Cuki, Hanya Dimainkan Kaum Bangsawan?
2. Baju Adat Basemah
Baju Adat Sumatera Selatan ini berasal dari kota Pagaralam. Masyarakat memberinya nama dengan sebutan baju Adat Basemah. Baju adat ini umumnya digunakan saat acara-acara pernikahan dan acara adat lainnya yang di gelar di Kota Pagaralam atau sekitarnya.