Citraland
Honda

Aesan Gede dan Aesan Paksangko: Baju Adat Pernikahan Palembang, Begini Fakta Serta Filosofinya!

Aesan Gede dan Aesan Paksangko: Baju Adat Pernikahan Palembang, Begini Fakta Serta Filosofinya!

Aesan Gede mempunyai makna filosofis dan simbolik-Pariwisata Indonesia-

PALPRES.COM - Sumatera Selatan memiliki beberapa jenis pakaian adat tradisional, salah satunya ialah aesan gede dan aesa paksangko.

Pakaian adat satu ini seringkali dipakai para pengantin ketika acara resepsi pernikahan di Palembang.

Kedua pakaian adat ini memiliki warna yang didominasi warna merah dibalut dengan corak emas, menjadi identitas daerah Bumi Sriwijaya.

Uniknya, pakaian pernikahan Palembang ini kaya dengan aksesori yang ternyata juga sarat dengan makna dan juga filosofinya.

BACA JUGA:WOW! Ternyata Ada Jubah Kuno Sepanjang 1,5 M yang Merupakan Peninggalan Dari Kesultanan Palembang Darussalam

BACA JUGA:7 Senjata Tradisional Asli Sumatera Selatan, Nomor 4 Tersimpan di Museum London

Untuk susunan baju pengantin pria dan juga mempelai wanita pun juga berbeda-beda, lho.

Dikarenakan terkenal dengan ornamen, menjadikan tampilan pakaian adat pernikahan ini begitu mewah.

Dikutip dari berbagai sumber, baju aesan gede melambangkan kesabaran, sementara baju paksangko memiliki karakteristik tertutup seperti yang diajarkan dalam syariat Islam.

Baju paksangko menggunakan bahan beludru sebagai bahan utamanya, dengan dilengkapi berbagai ornamen, maka baju paksangko ini tidak kalah cantik dari aesan gede ketika dipakai.

BACA JUGA:Melestarikan 'Ngobeng', Tradisi yang Hampir Punah di Palembang, Sarat dengan Nilai Filosofis yang Tinggi

BACA JUGA:Mengenal Keindahan Tanjak dan Filosofinya: Telah Eksis Sejak Masa Kesultanan Palembang Darussalam

Untuk itu, inilah 5 fakta dan filosofi dibalik baju adat pernikahan Palembang aesan gede dan aesan paksangko:

1. Didominasi dengan warna merah dan emas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: