Saat bus berhenti, suasana hening mencekam.
Tom merasa seperti sudah berada di alam lain.
Dalam kondisi setengah sadar, ia mendengar suara tangisan pelan.
Lambat laun, suara tangisan itu kian keras.
Saat itulah kesadarannya kembali.
Tom tidak tahu apa yang sudah terjadi.
Di benaknya hanya satu, keluar dari bus.
Tom berusaha menggapai kaca mobil bagian kanan, yang posisinya sudah berada di atas kepalanya.
Ia hendak memecahkannya.
Tapi karena tak sampai, ia menginjak bahu kanan kawan di sebelahnya, yang saat itu tidak sadarkan diri.
Tindakannya baru terhenti saat temannya ini berteriak kesakitan.
Saat rasa paniknya berangsur hilang, dia baru sadar kalau ia terjebak dalam bus yang terbalik.
Bagian dalam bus sudah berantakan dan penuh bercak darah. Sementara kaca depan bus hancur berantakan.
Bahkan ada kawannya yang terpental ke luar bus dari kaca depan.
Temannya ini duduk di bangku tambahan di sisi belakang.
“Saat hendak keluar bus, salah satu almarhumah memanggil saya dan minta tolong. Posisinya terjepit kursi bus dengan badan mandi darah. Saya berusaha menariknya, tapi tidak bisa,” ucap Tom.