2. Sudah Sesuai SOP
Sebelum masuk ke lubang tambang, petugas pengawas lubang telah memeriksa keamanan mulai dari kandungan metan, kadar oksigen dan kondisi ram penyangga dan sebagainya.
Menurut kesaksian dari petugas pengawas, beberapa hal tersebut dalam keadaan aman sesuai SOP yang berlaku.
"Petugas lubang telah memeriksa semuanya dan aman," jelas Kurnia.
BACA JUGA: 3 Bansos Ini Akan Cair Lagi di Akhir Januari 2023, Besarannya Pun Meningkat
3. Asap Hitam Pekat
Proses pencarian dan pertolongan para korban sempat mengalami kendala oleh asap hitam pekat dan beberapa titik api.
Di samping itu, banyaknya pintu mulai dari pintu utama yang hampir mencapai 80 lorong dari 13 pintu ke dua juga menyulitkan tim gabungan.
4. Korban Ditemukan Kedalaman 100-300 Meter
BACA JUGA:3 Wisata Sumsel Ini Masuk 100 Paket Wisata Nusantara dari Kemenparekraf
Para korban ditemukan pada kedalaman antara 100-300 meter. Pada saat ditemukan, para korban mengalami luka bakar di beberapa bagian tubuh.
5. Tim Penyelamat Kekurangan Oksigen
Sebanyak tujuh tim penyelamat gabungan yang sudah memiliki sertifikasi penyelamat tambang bawah tanah, bahkan harus dilarikan ke Puskesmas terdekat dan RSUD Sawahlunto karena menderita kekurangan oksigen.
"Tim penyelamat gabungan sempat menderita kekurangan oksigen dan harus dilarikan ke Puskesmas serta RSUD Sawahlunto. Alhamdulillah semuanya baik-baik saja," ujar Kurnia.
BACA JUGA:Belagak Nian! 5 Penyanyi Ini Ternyata Asal Sumatera Selatan
6. Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki