Tutuka Ariadji menjelaskan bahwa pemerintah akan memakai data P3KE atau Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Kemiskinan Ekstrem.
Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Kemiskinan Ekstrem itu diintegrasikan kepada aplikasi MyPertamina secara bertahap.
Tujuan pembatasan pembelian LPG 3 kg, kata dia, langkah untuk mencapai target subsidi gas elpiji 3 kg tepat sasaran.
Menurutnya, selama ini para pembeli elpiji 3 kg juga ada dari kalangan orang kaya, jadi bukan hanya masyarakat miskin.
BACA JUGA:Berkah Akhir Tahun! Saldo DANA Gratis Rp600 Ribu Hingga Rp3,5 Juta, Langsung Cair
Nah, pemerintah saat ini melakukan evaluasi agar LPG 3 kg yang diperuntukkan warga miskin bisa tepat sasaran.
Jadi, kata Tutuka Ariadji, tahun depan atau 2023, warga yang bisa melakukan pembelian LPG 3 kg merupakan orang-orang yang terdata di MyPertamina.
Bagi masyarakat miskin yang belum terdata di P3KE, kata dia, bisa melakukan registrasi dan daftar di MyPertamina.
Tutuka Ariadji menegaskan bahwa langkah beli LPG 3 kg pakai MyPertamina merupakan upaya uji coba saja untuk pendataan, jadi bukan pembatasan total.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Hedden Gem di Palembang, Wajib Buat Kamu Kunjungi
Sebelum diujicobakan pada tahun 2023, beli LPG 3 kg pakai MyPertamina, kata dia, sudah diterapkan di 5 daerah kota dan kabupaten.
Nah, tahun depan, langkah beli LPG 3 kg pakai MyPertamina akan difullkan.
Sementara itu, mulai 1 Januari 2023, ada 3 jenis BBM hilang di pasaran.
Adapun 3 jenis BBM hilang di pasaran itu karena mulai 1 Januari 2022 ada 3 jenis BBM dilarang dijual lagi.
BACA JUGA:1 Pekan Lagi Seluruh Bansos Kemensos Harus Cair, Buruan Cek Nama Kamu di bansos.kemensos.go.id
Dalam aturan BBM terbaru bahwa BBM jenis yang dilarang dijual belikan yaitu BBM dengan kadar oktan di bawah RON 90.