7 Hasil Kerajinan di Ogan Ilir, No 4 Sudah Diekspor ke Australia

Rabu 21-12-2022,21:09 WIB
Reporter : Widjan
Editor : Ella Twit

Cukitan inilah yang dipolakan oleh ahli cukit sesuai dengan motif motif dan warna yang dipesan atau yang di inginkan. 

Di desa ini terdapat 4 orang tukang cukit, harga 1 cukitan songket sekitar Rp1-1,5 juta rupiah sesuai dengan tingkat kesulitan motifnya.

BACA JUGA:7 Tempat Wisata Budaya Populer di Palembang

Menenun songket juga bisa dilihat di Desa Burai, Kecamatan Tanjung Batu, Ogan Ilir Sumatera Selatan, terutama kaum wanitanya memiliki industri yaitu tenun songket di setiap rumahnya.

Produksi kain songket yang dihasilkan setiap rumah sekitar 1-2 kain songket setiap 2-3 bulan tergantung kepada kesulitan dan motif yang ditenun. 

Bahkan, Sandiaga Uno Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia juga pernah berkunjung dan membeli Songket di Desa ini bersama Gubernur Sumsel, H Herman Deru. 

Pengrajin Tenun Songket  juga bisa ditemukan di Desa Muara Penimbung Kecamatan Indralaya Ogan Ilir Sumatera Selatan.

Selain Songket, Desa Limbang Jaya juga ada kerajinan kain Gebeng yang merupakan kain sarung yang masih tetap eksis dan banyak peminatnya. Di tengah serbuan merek ternama untuk produk kain sarung, kain gebeng hingga kini masih diminati konsumen.

BACA JUGA:Tradisi Masang Genting di Desa Bangun Jaya Tanjung Batu Ogan Ilir, Begini Penampakannya

Sebelum merek ternama bermunculan di pasaran, kain gebeng menjadi primadona di kalangan masyarakat, khususnya masyarakat Melayu dan Sumatera Selatan. Di Ogan Ilir, sentra kerajinan kain gebeng salah satunya ada di Desa Limbang Jaya, Kecamatan Tanjung Batu.

Adalah Zainabun, wanita yang sejak tahun 1981 menekuni kerajinan yang terbuat dari kain sutra ini. Kerajinan kain gebeng ini merupakan usaha busana tradisional yang diwariskan turun-temurun oleh orang tua dan kakek-neneknya.

7. Kerajinan Tikar Purun

Di Desa Burai atau dikenal Kampung Warna Warni juga memiliki kerajinan Tikar Purun menganyam purun untuk dijadikan berbagai kerajinan tangan seperti tas,tikar,sandal dan lain sebagainya.

Sumber : Dinas Pariwisata dan Olahraga (Dispora) yang melakukan pendataan dan wawancara langsung dengan para pengrajin Diatas

 

Kategori :