PALI, PALPRES.COM – Mungkin sebagian kalian belum banyak yang tahu asal usul dari Desa Tanjung Baru Kecamatan Penukal Utara Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan.
Desa Tanjung Baru berdiri pada tahun 1952, dimana pada saat itu nama desa ini adalah Tanjung atau dusun lame yang jumlah penduduknya tidak bisa bertambah dari 90 orang penduduk dan setiap ada kelahiran bayi pasti meninggal dunia.
Seiring berjalannya waktu, seluruh masyarakat desa Tanjung berembuk dan hijrah ke perkampungan yang baru. Dengan begitu, nama desa tersebut diberi nama dengan nama Desa Tanjung Baru.
Nah, untuk asal mula desa ini berawal dari utusan orang dari tanah Jawa sekitar tahun 1600an untuk melaksanakan syiar agama islam ke bumi Sriwijaya, salah satu nya bernama Rindan atau sering di sebut ketib Rindan. Kemudian ketib Rindan di tugaskan ke margo penukal tepat nya di dusun tebing.
BACA JUGA:10 Tempat Wisata Terbaik Kabupaten PALI, Cocok Untuk Liburan Akhir Tahun
Ketib Rindan ini mempunyai tiga orang anak yaitu Antajar, Antagan dan Antagin. Makom Ketib Rindan dan ketiga keturunan nya ini terletak di Dusun Tebing.
Semasa hidupnya, Keyob Rindan mempunyai peninggalan pusake sebagai yakni buku huruf arab gundul yang tulisan nya tertera di kulit kayu terab, Keris, kenong, Gong dan Kujur. Dimana peninggalan tersebut hingga kini masih terlihat kesaktiannya.
Nah, dari ketiga keturunan Ketib Rindan ini, mereka hidup nya berpindah-pindah Dusun yakni ke Dusun Tebing, Dusun Paye Libok, Dusun Tanjung Raye, Dusun Tanjung dan Desa Tanjung Baru.
Di zaman pemerintahan Belanda sebelum kemerdekaan RI, keturunan dari Ketib Rindan ini bertempat tinggal di Dusun Paye Libok kemudian pindah ke Dusun Tanjung Raye yang di pimpin oleh seorang kriye H Tagon bin Ginong.
BACA JUGA:7 Rekomendasi Makanan Khas Kabupaten PALI Terenak yang Wajib Dicoba
Di desa ini masih ada peninggalan makom puyang pula manek, dan tanaman salak uloh, dimana dusun ini terletak di dekat sungai batang yang bermuara di sungai penukal.
Sebab dusun ini di tinggalkan oleh masyarakat karena pada saat itu masyarakat kita kedatangan tamu tak di undang yaitu penjajah dari margo Pesemah Kabupaten Lahat, karena merasa ketakutan pada penjajah tersebut maka masyarakatnya berbondong-bondong pindah ke pemukiman yang baru yang di beri nama dusun Tanjung atau dusun lame yang sering masyarakat sebut-sebut sekarang ini terletak di menanjung sungai penukal, tepat nya dimuara sungai pelabiayan.
Dusun Tanjung ini pernah di pimpin oleh kriye Marhabah. Dimana pada saat itu hidup dengan kedamaian dan semangat gotong royong yang tinggi, akan tetapi oleh karena ada kejanggalan.
Pada saat itu Dusun Tanjung ini penduduknya tidak bisa bertambah lebih dari 90 orang jumlahnya dan setiap ada kelahiran bayi pasti meninggal, maka dengan berjalannya waktu berembuklah seluruh masyarakat Desa Tanjung untuk hijrah ke perkampungan yang baru.
BACA JUGA:Bumi Ayu, Candi Kebanggaan Sumsel yang Patut Dikunjungi
Tepatnya di Tahun 1952 berdirilah Desa Tanjung Baru yang pimpin oleh unsur pemerintahan sebagai berikut: