Di sini poligami legal.
Dia mengatakan semua istrinya tinggal di rumah yang sama sehingga dia bisa “memantau” mereka, mencegah mereka kawin lari dengan laki-laki lain.
Istri bungsunya, Zulaika, ibu dari 11 anaknya, mengatakan, “Saya tidak punya anak lagi. Saya telah melihat situasi keuangan yang buruk dan sekarang saya meminum pil KB.”
Hasahya tumbuh dalam lingkungan yang sangat miskin.
BACA JUGA:Rekomendasi HP Terbaik 1 Jutaan Untuk Tahun Baru 2023, Ini Spesifikasinya
Namun, ia berhasil memperbaiki kondisinya.
Ia mengumpulkan cukup kekayaan dan prestise hingga akhirnya diangkat menjadi kepala desa selama beberapa dekade.
Dengan bekal tersebut, Hasahya dengan mudah mendekati sebuah keluarga, dan meminang seorang gadis.
Hasahya, yang sekarang berusia 67 tahun, menikah dengan istri pertamanya pada tahun 1971.
BACA JUGA: Saldo DANA Cair Rp100.000, Cukup Registrasi Nomer HP Mu
Saat itu Hasahya masih belia, usianya 16 tahun.
Sejak itu, Hasahya terus 'bertualang', menikahi gadis-gadis hingga akhirnya ia memiliki 12 istri.
Kemudian karena ayahnya hanya memiliki dua anak, dan ini membuat klannya terancam punah, Hasahya memutuskan mengambil tanggung jawab untuk memastikan garis keturunan keluarganya akan bertahan.
Dengan selusin istri, Hasahya berhasil melestarikan klannya, dengan memiliki lebih dari 100 anak.
"Almarhum ayah saya, Mwamadi Mudumba, memiliki dua istri tetapi hanya menghasilkan dua anak. Ini berisiko membuat keluarga dan klan kami punah," kata Hasahya berbicara kepada Monitor Uganda.
Ia menyatakan kebahagiaannya bahwa anak dan cucunya akan memperluas klan lebih jauh.