Hasahya memiliki anak berusia enam hingga 51 tahun.
Sekitar sepertiga dari mereka masih tinggal bersamanya di tanah pertaniannya.
Sementara sisanya telah pindah dan memulai keluarga sendiri.
Memiliki anggota keluarga yang sangat banyak tentunya membuat Hasahya kebingungan.
Ia mengaku masih bisa membedakan anak yang mana dari istri yang mana, tapi tidak tahu nama semua anak di rumahnya.
"Bagaimana seorang pria bisa puas hanya dengan satu wanita? Itu berarti dia terlahir laki-laki, tapi dengan hormon perempuan," ujar Hasahya sambil tertawa.
"Semua istri saya memasak dengan cara yang sama dan tinggal bersama di rumah yang sama. Mudah bagi saya untuk memantau mereka dan juga menghentikan mereka kawin lari dengan laki-laki lain di desa ini," tambahnya.
Menariknya, anak tertua Hasahya, 21 tahun lebih tua dibanding istri terakhirnya Zabina, yang berumur 28 tahun.
Zabina sendiri, dalam pengakuannya, mengatakan bahwa meski suaminya hampir berusia kepala tujuh, tetapi energinya seperti pria berusia 25 tahun.
Dikatakan bahwa Hasahya menjaga semua istrinya, menghabiskan waktu dengan mereka semua, dan tidak pernah berselingkuh.
Terlepas dari semua pujian yang dia terima, Hasahya mengakui bahwa keluarga besarnya juga tidak sempurna.
Meningkatnya biaya hidup membuatnya semakin sulit untuk menyediakan semua yang dibutuhkan anggota keluarga.
Faktor inilah yang kemudian membuat setengah istri Hasahya pergi meninggalkannya.
Diketahui, Hasahya saat ini hanya memiliki enam istri yang masih tinggal bersamanya.
"Dia punya uang tetapi empat tahun lalu, bisnis ternaknya runtuh dan para wanita mulai pergi satu per satu sampai mereka tinggal enam orang," ungkap Bumaru Hifunde, salah satu putra sulung Hasahya.
Karena masalah keuangan ini jugalah, Hasahya memberi tahu keenam istrinya yang tersisa, bahwa mereka perlu menggunakan kontrasepsi dengan tujuan agar mereka tidak hamil lagi.