JAKARTA, PALPRES.COM – Sebagai kota tertua di Indonesia, Palembang telah memalui banyak sejarah pada prosesnya.
Hal ini bukan hanya omongan belaka.
Akan tetapi, dibuktikan dengan prasasti Sriwijaya yang dikenal sebagai prasasti Kedudukan Bukit yang berangka tahun 16 Juni 682.
Dikisahkan didalam prasasti tersebut.
BACA JUGA:Selamat, 3 Tipe Warga Ini Kembali Dapat Bansos BPNT dari Kemensos Tahun 2023
Pada zaman dahulu, Sriwijaya memiliki bentuk pemerintahan yang dikenal sebagai Port-polity.
Pengertian Port-polity secara sederhana bermula sebagai sebuah pusat redistribusi, yang secara perlahan-lahan mengambil alih sejumlah bentuk peningkatan kemajuan yang terkandung di dalam spektrum luas.
Berdasarkan dari kronik Cina Chu-Fan-Chi yang ditulis oleh Chau Ju-Kua pada abad ke 14, diceritakan tentang Sriwijaya.
Yuk, kita simak bersama.
BACA JUGA:‘Wong Kito Galo’ Wajib Tahu, Inilah Asal Usul Nama Kota Palembang
Negara ini terletak di Laut selatan, menguasai lalu lintas perdagangan asing di Selat.
Pada zaman dahulu pelabuhannya menggunakan rantai besi untuk menahan bajak-bajak laut yang bermaksud jahat.
Jika ada perahu-perahu asing datang, rantai itu diturunkan.
Setelah keadaan aman kembali, rantai itu disingkirkan. Perahu-perahu yang lewat tanpa singgah dipelabuhan dikepung oleh perahu-perahu milik kerajaan dan diserang.
BACA JUGA:Pemilik KIS Gratis Bisa Dapat Bansos PKH Januari 2023, Cek Namamu di cekbansos.kemensos.go.id