LAHAT, PALPRES.COM- Musim tanam di areal padi diberbagai desa di 24 kecamatan, se-Kabupaten Lahat telah dimulai, hanya saja petani kini mulai gusar dengan serangan hama keong mas, padahal mereka telah menyemprotkan racun, tapi tetap saja masih ada bahkan ada yang merusak padi berusia 2 minggu.
Weni Widarti salah satu petani di Kecamatan Lahat Selatan menyebutkan, usia padi miliknya sudah masuk dua minggu, dan banyak sekali keong mas dipunguti secara manual menggunakan tangan.
"Sudah Kak, hamanya disemprot dengan racun dan mati, tapi beberapa hari kemudian, keong mas tersebut muncul lagi, bahkan ada serumpun padi kini tinggal beberapa saja," sebutnya, Selasa 10 Januari 2023.
Dia menuturkan, keong mas ini rupanya ada tempat favorit di batang padi tersebut, disitulah mereka bersembunyi dan memakan sampai habis sehingga padi pun tidak akan bertahan lama.
BACA JUGA:Bujang Gadis Lahat 2022 Kunjungi Desa Simpur, Lihat Komplek Megalitikum hingga Gali Potensi Wisata
“Tentunya sangat menyulitkan kami sebagai petani, sebab harus dibuka dulu barulah terlihat dan naik ke permukaan air sawah,” ucap Weni.
Weni Widarti mengemukakan, terlebih lagi hama tersebut yang menyerang bentuknya sangat kecil dan setiap saat mesti dibuang dan dikumpulkan menjadi satu.
“Dalam sehari bisa terkumpul hingga 2-3 Kilogram (Kg) keong hama, kemudian dibinasakan dengan cara dibakar atau dijual untuk pakan bebek," sebutnya.
Dirinya berharap, kepada instansi terkait supaya bisa memberikan bantuan racun yang benar-benar membuat keong mas tidak mengulang lagi.
BACA JUGA:Transportasi Puluhan Tahun Angkut Warga Bawa Hasil Bumi Kini Telah Berganti, Apakah Itu
“Karena, batang padi yang masih muda inilah makanan kesukaannya, dan terpaksa kami gantikan dengan rumpunan yang baru,” beber Weni Widarti.
Senada, Willi petani lainnya menyebutkan, dirinya juga kerepotan menghadapi hama ini, setiap hari dirinya berjibaku dengan keong mas yang kemudian dibuang begitu saja.
“Baik di racun maupun diambil dengan tangan, tetapi hasilnya belum maksimal. Karena batang padi usia muda inilah diserangnya,” urainya.
Dirinya meminta, bantuan dari instansi terkait dalam mencarikan formulasi terbaik, supaya hama tersebut tidak kembali ke sawah.
BACA JUGA:Simak, Penerima BSU Bisa Dapat Bantuan Rp4.200.000 dari Kartu Prakerja 2023