Jadi untuk dia juga bukan untuk Erza Saladin, Amril Sudiono atau Saifurrahman, ndak memang untuk dia juga,” paparnya.
Bagi Partai Gelora, menurut dia, Gelora besar, elaktibilitasnya menaik, popularitasnya menaik dan terpilih menjadi anggota dewan disetiap level.
“Itu yang kami butuhkan untuk merealisasikan 5 besar dunia ,” katanya
Mengenai adanya Koalisi Indonesia Baru, Koalisi Perubahan yang merupakan koalisi partai-partai, Erza mengatakan, pihaknya ingin melebur.
BACA JUGA:Penghapusan STNK Mulai Berlaku Tahun ini, Pemda Diminta Setop Pemutihan Pajak Kendaraan
“Jadi kalau calon presiden harusnya dia setelah terpilih merangkum semua kekuatan anak bangsa, tidak ada lagi cebong kampret, hilangkan semua itu, kita tidak akan menjadi bangsa besar , tidak bisa menjadi bangsa yang kuat.
Tidak bisa menjadi bangsa yang disegani di publik di dunia kalau seperti itu terus.
Gelora ingin melebur itu semua yang kanan laju, yang kiri laju, yang tengah laju, Gelora ini,” katanya.
Untuk Capres dari Partai Gelora, menurutnya adalah Anis Matta dan Cawapres Fahri Hamzah.
BACA JUGA:Simak Cara Dapat Dana PIP Rp1 Juta untuk Pelajar Meski Tak Punya KIP
“Ini bukan overconfidence , tapi kami menyakini bahwa partai politik itu harus begitu, kita tidak tahu perubahan ini bisa hitungan detik, hitungan menit dan hitungan hari.
Kami lebih confidence (percaya diri atau pede) bahwa Ketum dan Waketum itu kapabel untuk memimpin Indonesia, kalau calon kami itu dulu,” katanya. *