Setelah ditetapkan barulah bisa di input pada aplikasi SIK-NG yang dikelola desa/lurah, kemudian disahkan oleh dinas, maupun pejabat daerah setempat.
Barulah data tersebut bisa dinaikan, dan dipakai oleh Kemensos sebagai acuan penerima bansos.
BACA JUGA:Koin Jadul Rp1.000 Gambar Kelapa Sawit Dihargai Rp100 Juta? Ini 5 Cara Jualnya
Hal ini mungkin terjadi dikarenakan biasanya banyak penerima bansos sebelumnya gugur kepesertaanya dikarenakan meninggal, pindah, graduasi, ataupun gugur dengan sendirinya dikarenakan tidak ada komponen.
Atau sederhanya tidak ada kategori lagi untuk kepesertaan PKH.
Serta, NIK,dan KK yang ada tidak padan dan online di Dukcapil, Dapodik, dan EMIS.
Dikarenakan pemilik Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) diambil dari sumber data yang sama, berkemungkinan penerima KIS Gratis dari pemerintah mendapatkan bansos BPNT.
BACA JUGA:97 Juta Pemilik KIS dengan KK Berciri Ini Dapat Bansos Rp600.000, Simak Cara Daftarnya Disini!
Program BPNT pada awalnya dibuat oleh Presiden Joko Widodo, untuk menggantikan program Beras Miskin (Raskin) pada 2016 kepada KPM melalui Kartu Keluarga Sejahtera.
Bantuan Pangan Non Tunai disalurkan berbentuk saldo, yang digunakan untuk membeli kebutuhan pokok pada tempat yang telah ditunjuk oleh pemerintah setempat.
Sejak tahun 2021 bantuan ini telah diubah formatnya dengan melakukan penyaluran tidak lagi berbentuk paketan sembako yang bisa diambil dengan menukarkan saldo pada Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang berbentuk atm, bantuan BPNT ini berbentuk tunai dan diambil per 3 bulan dengan total Rp600.000 di kantor pos.
Dengan menunjukan undangan berisi barcode ketika pengambilannya.
BACA JUGA:12 Juta Pelaku UMKM Bisa Dapat Dana Rp4.200.000 Tahun Ini, Cek Syarat dan Ketentuannya!
Makanya sekarang lebih dikenal dengan istilah bantuan sembako dari pada BPNT.
Bagi pemilik KIS yang berpeluang mendapatkan bansos BPNT harus memiliki 3 tipe berikut ini.
Pertama, memiliki kartu KIS Aktif, masuk di DTKS Kemensos