PALEMBANG, PALPRES.COM – Tol Palembang-Indralaya merupakan jalan tol pertama di Indonesia yang dibangun di atas rawa.
Selanjutnya, pembangunan tol di atas rawa juga akan dilakukan pada jalan tol ruas Indralaya-Prabumulih.
Pembangunan infrastruktur jalan tol Palembang Prabumulih ini didominasi kontur tanah rawa dan lunak.
Namun begitu, anak perusahaan PT Hutama Karya (Persero) ini tetap harus menyelesaikan pekerjaannya agar bisa rampung Maret 2023 nanti.
Direktur Utama HKI Aji Prasetyanti mengatakan, proyek Pembangunan Jalan Tol Indralaya Prabumulih, HKI harus mampu mengatasi tantangan terkait tanah rawa yang cukup panjang di daerah pembangunan jalan tol tersebut dan tanah lunak di ujung trase.
“Namun salah satu ruas yang diharapkan segera rampung konstruksinya adalah Tol Indralaya - Prabumulih yang diperkirakan akan selesai pada bulan Maret 2023,” jelasnya.
Untuk itulah, PT HKI menerapkan sejumlah metode konstruksi dan teknologi khusus di proyek JTTS yang dikerjakan yakni penggunaan alat auto level MMGPS Topcon di Proyek Tol Indralaya-Prabumulih Zona 6.
Alat auto level MMGPS Topcon adalah alat yang menggabungkan posisi Global Navigation Satellite System (GNSS) dengan teknologi pemancar laser dari Topcon.
BACA JUGA:Mantap, 6 Jalan Tol Ini Dipasang Alat Anti Gempa
Fungsi alat ini untuk menghasilkan perkerasan jalan yang presisi pada mesin perkerasan jalan manapun.
“Alat ini menjadi solusi pengaspalan berbasis 3D Topcon dimana MMGPS memberikan pemosisian yang mulus dan akurat untuk aplikasi pengaspalan aspal dan beton,” jelasnya.
Dia menjelaskan, manfaat penggunaan alat ini antara lain memberikan hasil pekerjaan dengan akurasi yang tepat sesuai gambar desain.
Selanjutnya menghindari pengulangan pekerjaan karena perbedaan desain dan hasil, dapat memonitor progress pekerjaan secara real time, memberikan perhitungan material yang akurat.
BACA JUGA:Siapa Bilang Motor Dilarang Masuk Jalan Tol, Buktinya di Tol Bali Mandara, Begini Faktanya