PALEMBANG, PALPRES.COM – Keberadaan taman gizi Puskesmas Multiwahana menjadi salah satu upaya untuk memerangi kasus stunting di Kota Palembang. Taman ini merupakan bantuan dari PT PLN (Persero) melalui Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Selatan.
Seperti diketahui stunting merupakan kondisi dimana anak mengalami gangguan pertumbuhan, sehingga tinggi badan anak tidak sesuai dengan rata-rata anak seusianya.
Kondisi ini terjadi akibat masalah gizi kronis atau kekurangan asupan gizi dalam waktu yang lama.
Status stunting di Indonesia masih berada pada urutan keempat dunia dan urutan kedua di Asia Tenggara terkait kasus balita stunting.
Diketahui, jumlah kasus stunting di Indonesia pada tahun 2019 mencapai 27,67%. Angka itu berhasil ditekan dari 37,8% pada tahun 2013.
Menurut laporan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) dari Kementerian Kesehatan, angka stunting anak balita nasional mencapai 24,4% pada 2021.
SSGI mencatat mayoritas kasus stunting di Indonesia ditemukan pada anak rentang usia 3-4 tahun (36-47 bulan) dengan persentase 6%.
Kemudian kasus stunting di kelompok usia 24-35 bulan mencapai 5,6%, usia 48-59 bulan 4,5%, dan 18-23 bulan 3,6%.
Anak usia 12-17 bulan yang mengalami stunting sebesar 2,3%, usia 6-11 bulan 1,6%, dan usia 0-5 bulan 0,7%.
Namun, total angka ini masih lebih tinggi dibandingkan toleransi maksimal stunting yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu kurang dari 20 persen.
Menurut data UNICEF, kekurangan gizi pada balita bisa menyebabkan gangguan pertumbuhan jangka panjang.
Anak-anak kurang gizi bisa mengalami kekerdilan selama hidupnya, potensi fisik dan intelektual mereka juga akan sullit berkembang maksimal.
BACA JUGA:Simak, 6 Mitra Pembayaran Ini Resmi dari Kartu Prakerja 2023