BPPTKG menyebut bahwa potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat diimbau tidak melakukan kegiatan apapun di kawasan potensi bahaya.
Masyarakat juga diminta agar selalu mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
Serta mewaspadai bahaya lahar, terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Daerah Terdampak Abu Vulkanik
Petugas Pos Babadan, Yulianto mengatakan, Pos Babadan mulai terdampak abu vulkanik cukup tebal.
"Kalau APG-nya mengarah ke Barat Daya, ke Kali Bebeng dan Krasak. Tapi kalau abu vulkanik ke arah barat laut-utara. Karena faktor angin, ya," ujar dia dilansir CNNIndonesia.com.
"Kalo Pos Babadan saat ini sudah pasti terdampak APG. Ini cukup tebal," imbuh Yulianto.
Menurutnya, ada sejumlah daerah yang terdampak abu vulkanik.
Yakni Desa Mangunsuko, Desa Dukun, Desa Paten dan Desa Sengi di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.
Berikutnya, Desa Wonolelo dan Desa Krogowanan di Kabupaten Magelang.
Selanjutnya, Desa Klakah dan Desa Tlogolele di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.
Terkait pengungsian, Yulianto belum menerima laporan warga yang mengungsi di wilayah yang terdampak abu vulkanik tersebut.