Anomali di mana satu janin diselimuti oleh yang lain dikenal sebagai "fetus in fetu", atau terkadang "kembar parasit".
Kembar yang diserap biasanya berhenti berkembang, sementara yang lain terus tumbuh, lapor Miami Herald.
Fenomena ini sangatlah langka.
Terjadi pada 1 dari 500.000 kelahiran hidup.
Biasanya janin yang cacat muncul sebagai massa di perut janin lainnya.
Janin ini terjepit di belakang jaringan yang melapisi dinding perut.
Bedanya dalam kasus ini, massa justru muncul di kepala janin "inang".
Kemungkinan massa ini muncul masa sangat awal perkembangan bayi.
Tepatnya saat sel telur yang dibuahi membentuk sekelompok sel yang disebut blastokista.
'Massa fetiform' kecil di otak anak perempuan itu terlihat menumbuhkan tungkai atas dan jari-jari, namun perkembangannya tetap tidak sesempurna bayi normal.
Tidak diketahui pasti bagaimana gadis berusia satu tahun itu pulih setelah operasi berat pengangkatan janin kembarannya di otak.
Laporan kasus ini tidak merinci hal tersebut.
Kasus serupa pernah terjadi pada 1982 di sebuah rumah sakit di London, Inggris.
Operasi berjalan baik dan si anak pulih dengan baik.
Dalam satu penelitian yang diterbitkan pada tahun 1982, ilmuwan di Rumah Sakit London melaporkan keberadaan janin sepanjang 14 cm pada anak berusia 6 minggu dengan ukuran kepala yang membesar.
Janin yang diangkat memiliki ciri-ciri nyata seperti anggota tubuh berkembang menjadi cikal bakal kepala dan tubuh.