Tanaman cabai merah keriting milik Kusmayadi ini, tiap empat hari sekali mulai rajin dia panen.
"Sudah berkali-kali petik, kadang sore, kadang pagi juga.
Ada sekitar 400 batang cabai merah keriting sedang berbuah," ungkapnya.
Kusmayadi yang menanam cabai di samping halaman rumahnya tersebut, juga mengaku hasil panennya tersebut biasanya akan langsung dibeli oleh pengepul setempat.
BACA JUGA:BLT BSU Ketenagakerjaan 2023 Belum Jelas, Pekerja Masih Bisa Dapat BLT Rp700.000
"Banyak yang datang langsung ke kebun, mulai dari pengepul atau tukang sayur keliling, terkadang yang punya warung makan juga beli disini.
Ada juga yang jual ayam geprek minta rutin dikirim cabai setan, tapi kita belum tanam.
Karena kita cuma tanam cabai merah keriting dan cabai rawit," imbuhnya.
Mengenai harga, untuk cabai merah keriting sekitar Rp35 ribu per kg, sedangkan cabai rawit jengki sekitar Rp25 ribu per kg.
"Kita tanam ini memang tidak banyak, tapi ya cukuplah untuk kebutuhan dan makan sehari-hari," katanya.
Mengenai penjualan dianggapnya tidak terlalu menyulitkan.
Hanya tinggal menjamin, agar tanaman yang dipelihara dapat menghasilkan panen yang baik dan berlimpah.
Ditambahkannya, tanaman cabai pada dataran rendah dapat dipanen saat memasuki umur 70 hingga 75 hari setelah di tanam.
BACA JUGA:NGERI! 4 Hal Horor Ini Sering Dialami Orang Ketika Tinggal di Rumah Baru yang Berhantu
Sedangkan jika berada didataran tinggi, biasanya akan semakin lambat sekitar umur 4 hingga 5 bulan setelah tanam.