PAPUA, PALPRES.COM- Aparat gabungan TNI-Polri terus memburu Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.
Hal itu dilakukan, untuk berupaya membebaskan pilot Susi Air Kapten Philips Mark Martens yang telah di sandera pada 7 Febuari 2023, ketika mendaratkan pesawatnya di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga.
Bahkan, prajurit TNI-Polri terus mendatangi titik-titik lokasi keberadaan Egianus Kogoya beserta kelompoknya hingga ke dalam hutan.
Kapolda Papua, Irjen Mathius Fakhiri mengatakan, saat ini prajurit gabungan terus berusaha mengejar Egianus Kogoya dan kelompoknya.
BACA JUGA:TNI-Polri Siaga Tempur di Distrik Ilaga? Usai KKB Bakar Rumah Warga di Kabupaten Puncak
Oleh sebab itu, diminta warga maupun pejabat setempat tidak usah membantu mereka, kalaupun ada yang membantu. Tidak menutup kemungkinan akan diproses hukum.
“Kita bakal memproses hukum warga sipil dan pejabat, kalau kedapatan membantu KKB pimpnan Egianus Kogoya,” ungkap Kapolda pada Minggu 30 April 2023.
Pihaknya melakukan itu, menurut Kapolda, tim dibentuk Pj Bupati Nduga dalam melakukan negosiasi hingga kini belum membuahkan hasil.
“Makanya, kita (TNI-Polri) akan melakukan penegakan hukum yang terukur.
BACA JUGA:DICARI! Koin Kuno Rp100 Rumah Gadang, Harganya Setara Honda BeAT, Hubungi Kolektor Ini
Oleh sebab itu, kami minta juga peran serta warga dalam membantu upaya pembebasan pilot susi Air dengan cara melakukan pendekatan kepada KKB agar membebaskan sandera, tapi tidak ada hasil,” jelasnya.
"Siapa saja yang mendukung KKB Pimpinan Egianus Kogoya akan ditindak tegas," tegasnya.
Diketahui, bahwa Kapten Philips Mark Martens merupakan pilot susi Air yang merupakan warga berkenegaraan Selandia Baru di sandera oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya ketika mendarat di lapangan Terbang Paro, Kabupaten Nduga pada 7 Febuari lalu.
Hingga saat ini, Pilot Susi Air tersebut masih di sandera, meskipun Pemkab Nduga telah membentuk dan menurunkan tim untuk bernegosiasi dengan KKB tapi belum berhasil hingga saat ini.