LAHAT, PALPRES.COM - 116 siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Lahat Diterima di sekolah negeri favorit, 24 diantaranya masuk ke jalur prestasi di Sekolah Menengah Atas (SMA) Unggul Negeri 4 Lahat.
"Alhamdulillah, untuk SMAN 1 ada 30 siswa, SMAN 2 (35 siswa), SMAN 3 (3 siswa), lalu SMKN 1 (15 siswa), SMKN 2 (5 siswa), SMKN 4 (3 siswa), dan SMK Tiara Jurusan Farmasi berjumlah 1 siswa," sebut Kepala SMPN 2 Lahat, Hasarul Husai SPd MPd, Rabu 17 Mei 2023.
Hasarul Husai menambahkan, bagi siswa yang sudah dilepas, dan melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya, agar dapat membawa sekaligus menjaga nama baik almamater SMPN 2 Lahat.
"Siswa tersebut dapat menjadi panutan bagi siswa lainnya, sehingga lulusan SMPN 2 bisa menjadi contoh bagi lainnya," ungkapnya.
BACA JUGA:Hasil Pemuktahiran Data, 6 Golongan Ini Tidak Lagi Dapat Bansos PKH, BPNT dan KIS PBI
Dirinya menerangkan, tinggal bagaimana siswa tersebut membawa diri dan ilmu pengetahuan, yang telah didapat selama dibangku sekolah.
"Dengan demikian, akan banyak sekali alumni menjadi prioritas sehingga dapat membantu masyarakat sekitar maupun sekolah," tukas Hasarul Husai.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Lahat, Drs H Suhirdin MM menuturkan, siswa kelas IX selesai menempuh dunia pendidikan berikutnya, sedangkan kelas VII untuk terus menimbah ilmu setinggi langit.
"Dengan menerapkan hidup sehat, maka kita akan mampu berpikir dan menerima mata pelajaran, yang disampaikan oleh guru di dalam kelas," terangnya.
BACA JUGA:AUTO TAJIR! Ternyata Segini Harga Koin Kuno Rp1.000 Kelapa Sawit
Mudah-mudahan, sambung dia, apa yang dicita-citakan terwujud, tinggal bagaimana siswa bisa mawas diri, untuk mendapatkan bimbingan dari guru-guru.
"Sedangkan di luar sekolah, tugas orang tua lah memberikan pembinaan, untuk mengantisipasi kenakalan remaja terutama sekali, pemakaian obat-obatan terlarang," papar H Suhirdin.
H Suhirdin menuturkan, kepada orang tua jangan marah apabila pihak sekolah melakukan pemeriksaan siswa, guna mengatasi kenakalan remaja di lingkungan sekolah.
"Suka tidak suka, mayoritas dari mereka tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih baik, karena telah terkontaminasi atau terpengaruh obatan terlarang atau narkoba," tegasnya.