JAKARTA, PALPRES.COM – Anggaran Kementerian Sosial Republik Indonesia pada tahun ini lebih dari Rp 70 Triliun.
Dimana hampir 50 persen dari anggaran tersebut dipergunakan untuk belanja bansos.
Diantarnya bansos reguler Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau yang lebih disebut dengan yang menyasar 18.8 juta penerima.
Lalu, bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) yang menargetkan 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) pada tahun ini.
Terakhir, adalah bantuan sosial Atensi seperti Yatim Piatu (Yapi), Permakan Lansia, dan Permakan Disabilitas.
Disamping itu, penambahan dan penggenapan dari program yang ada juga masih akan terus dilakukan.
Mengingat beberapa waktu lalu, Kemensos RI bekerjasama dengan pemda telah melakukan penghapusan (menonaktifkan) lebih dari 5 juta keluar di DTKS.
Hal ini dikarenakan banyak yang telah mampu, NIK, dan KK tidak padan, meninggal, atau mundur secara sukarela dari kepesertaan bansos yang telah berjalan.
BACA JUGA:Langka dan Mengandung Emas, Inilah Deretan Uang Koin Kuno yang Bikin Kaya Mendadak, Kamu Punya Gak?
Jika merujuk pada juknis yang ada, setidaknya untuk penyaluran PKH Tahap 3 akan dilaksanakan paling cepat akhir Juni, dan paling lambat awal Agustus.
Hal ini menunggu surat resmi dan SP2D-nya dikeluarkan oleh Kemensos.
Dengan dua mekanisme penyaluran.
Melalui ATM, maupun diambil secara langsung dengan format Bantuan Langsung Tunai (BLT) di kantor pos berdasarkan surat undangan.
BACA JUGA:Punya Uang Kertas Unik Ini Auto Kaya Raya, Kolektor Berani Beli Sangat Mahal