MURATARA, PALPRES.COM - Memperingati tragedi pemekaran Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Propinsi Sumsel, Bupati dan Wakil Bupati Muratara, melakukan ziarah ke makam 'Pahlawan' pemekaran 10 tahun yang silam.
Bupati Devi Suhartoni dan Wakil Bupati, H Inayatullah mengajak masyarakat untuk mengenang dan mendoakan ke empat pahlawan tersebut agar mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan yang maha esa.
"Kita tidak boleh melupakan sejarah, ke empat saudara kita ini adalah pejuang pemekaran Kabupaten Muratara yang kita cintai ini," ujar Bupati Devi Suhartoni, Rabu 24 Mei 2023.
Bupati juga menceritakan tahapan proses panjang hingga terbentuknya Kabupaten Muratara.
BACA JUGA:Bansos BPNT Rp600.000 Lewat Pos Sudah Cair, Cek Jadwal Pencairan Via Bank di Sini
"Tahapan perjuangan hingga jadi kabupaten, bukanlah kerja singkat, namun perjuangan yang solid dan panjang, seluruh elemen masyarakat terlibat langsung," ujarnya.
"Untuk itu, mari bergotong royong dan bekerja keras untuk melakukan yang terbaik untuk kemajuan dan kesejahteraan Kabupaten yang sama-sama kita banggakan ini," sambungnya.
Di tempat yang sama, Wakil Bupati Inayatullah juga mengajak masyarakat selalu mendoakan pejuang pemekaran.
"Mari bersama-sama kita selalu mendoakan pejuang ini supaya mendapatkan surga-Nya Allah SWT," ujar Wabup.
BACA JUGA: 2 Bansos Ini Cair Lagi Juni 2023, Ada yang Besarnya Rp3.000.000
"Untuk keluarga yang ditinggalkan, jagalah amanah para pejuang ini dengan baik, dengan selalu berbuat baik dan selalu mendukung pemerintahan dalam membangun Muratara yang lebih baik," tambah Wabup Inayatullah.
Wabup berpesan perjuangan korban pemekaran Kabupaten Muratara jangan dikotori, terutama kita yang hidup dan jangan sampai amalan mereka terputus.
"Para pemerintah sangat intens membantu korban pemekaran, kami minta jangan sampai kebaikan almarhum dengan kita mengumbar kebaikan, mengekspos di media sosial," kata Inayatullah.
Jika ada keperluan, bantuan koordinator dengan pemerintah, kunjungi, jangan berkoar di media sosial.
BACA JUGA:Wow! Keluarga Ini Tolak Tawaran Uang Rp 491 Miliar dari Pengembang, Alasannya Buat Haru