MARTAPURA, PALPRES.COM- Petani padi di beberapa kawasan di OKU Timur mulai takut dengan serangan hama burung yang jumlahnya cukup banyak apabila musim panen padi mulai tahun ini, hama burung yang datang secara bergerombolan itu tidak lagi takut dengan umbul-umbul yang dipasang di areal sawah, selain itu petani juga khawatir dengan ancaman hama tikus.
Beberapa orang petani padi sawah yang dijumpai di hamparan sawah kelompok tani (koptan) Batin Sari, Kabupaten OKU Timur mengakui biasanya kedatangan hama burung pada musim tanam Mei- Oktober 2023 sangat merisaukan mereka, karena biasanya keganasan hama burung pada musim tanam saat bisa membuat petani kewalahan dengan datangnya burung kecil pemakan padi muda.
"Untuk pengendalian hama burung, beberapa langkah sudah dilakukan, diantaranya memasang umbul-umbul di tengah sawah, kemudian memasang jaring dengan benang dan juga menggunakan bunyi-bunyian yang bergerak saat ditiup angin," ujar Wen petani setempat.
BACA JUGA:Menilik Situs Megalit dan Rumah Baghi di Desa Air Puar Lahat, Yuk Kita Telusuri
Kendati beberapa langkah untuk mengusir sudah dilaksanakan, namun hama burung sangat bandel sekali, buktinya saat dilempar dengan kerikil tempat burung itu bertengger di malai padi tidak juga terbang dan terpaksa dihampiri baru berhamburan ke tanaman padi lainnya.
Senada diungkapkan Prapto, petani dihamparan sawah Batin Sari mengaku kewalahan mengendalikan hama burung apa bila datang. Pada musim tanam saat ini dimana tanaman padi saat ini sudah mulai menguning, namun harus setiap hari berada di sawah.
Biasanya lanjut petani itu, mengusir hama burung cukup pagi dan sore saja karena pada waktu itu burung sering berdatangan, tapi sekarang tidak lagi demikian, harus setiap hari berada di sawah bahkan supaya lebih aman terpaksa bergiliran menunggui sawah dengan anak dan istri, jika lalai maka jelas penurunan hasil akan terjadi.
Setidaknya pada musim tanam sekarang petani harus kerja keras untuk mendapatkan hasil, selain hama burung yang mengganas juga hama tikus.
BACA JUGA:Pemasok Cabai Banyak dari Luar Muratara, Begini Penjelasan Dispertanikan
"Khusus hama tikus masih dalam ambang wajar karena belum mewabah sebab rata-rata petani melaksanakan tanam serentak, kemudian juga melaksanakan teknologi jajar legowo sebagai upaya menekan serangan hama tikus,"pungkas nya. (man)