Begitu juga dengan bahasa, meski saat ini Palembang menggunakan bahasa sehari-harinya Palembang Melayu, namun pada prinsipnya menganut bahasa Jawa.
"Kita masih memiliki manuskrip yang menggunakan huruf Jawa. Hal ini menunjukkan adanya akulturasi antara Palembang dengan Jawa sudah ada sejak zaman dahulu," jelas Sultan Fauwaz.
Dari sisi arsitektur, sambung SMB IV, atap bangunan yang ada saat ini ada unsur arsitek yang ada di Jawa.
"Arsitek bangunannya memiliki atap yang berundak atau bertingka," jelasnya.
BACA JUGA:5 Tips Memilih Hewan Kurban yang Baik Sesuai Syariat
Demikian juga dengan kuliner, kata kates itu sama dengan jawa.
"Dari banyaknya kemiripan inilah yang menunjukkan bahwa Ponorogo dengan Palembang masih memiliki keterikatan keluarga," ujarnya.*