Kota ini berawal dari sebuah dusun kecil di pesisir timur Provinsi Riau.
Dumai merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Bengkalis.
Kota ini diresmikan sebagai kota pada 20 April 1999.
Payung hukumnya, UU No. 16 tahun 1999 tanggal 20 April 1999 setelah sebelumnya sempat menjadi kota administratif (kotif) di dalam Kabupaten Bengkalis.
Pada awal pembentukannya, Kota Dumai hanya terdiri atas 3 kecamatan, 13 kelurahan dan 9 desa.
Jumlah penduduknya hanya 15.699 jiwa dengan tingkat kepadatan 83,85 jiwa/km2.
2. Bagansiapiapi
Berdasarkan cerita masyarakat yang turun menurun, nama Bagansiapiapi berhubungan dengan awal mula kedatangan orang Tionghoa ke kota tersebut.
Mereka terdampar di Bagansiapiapi karena terjadi konflik dengan penduduk Songkhla di Thailand.
Mereka lantas tiba ke Bagansiapiapi menggunakan 3 perahu kayu tongkang.
Namun hanya 1 perahu kayu yang selamat yang kebetulan membawa patung Dewa Tai Sun Ong Ya dan Dewa Kie Ong Ya yang.
Mereka menganggap patung tersebut memberikan keselamatan.
Lalu, mereka akhirnya melihat cahaya berkelap-kelip yang menandakan adanya daratan yang merupakan petunjuk dari dewa.
Nama Bagansiapiapi sendiri berasal dari kata bagan yaitu alat tempat menangkap ikan dan api, yang merupakan nama pohon api-api yang banyak di daerah pantai.
Kota Bagansiapiapi terletak di muara Sungai Rokan, di pesisir utara Kabupaten Rokan Hilir.