BUDAPES, PALPRES.COM - Perang Ukraina dan Rusia sepertinya masih saja terus berlangsung.
Walaupun berapa minggu terakhir dunia dihebohkan pemberontakan yang dilakukan oleh Tentara Bayaran Wagner Group, namun pesimis Ukraina bakal menang melawan Rusia mulai muncul.
Bahkan salah satu negara NATO, lewat Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban secara terang terangan, mengatakan bahwa Ukraina tak akan mampu menang melawan Rusia.
Walaupun secara bantuan, negara Barat berbondong bondong dalam membantu Ukraina.
BACA JUGA:10 Kampus di Indonesia dengan Lulusan Paling Cepat Dapat Kerja, Nomor 4 Primadona Calon MABA
"Disini kita berbicara secara realistis saja, bantuan untuk Ukraina dari barat merupakan suatu kesalahan yang fatal, " tutur Orban yang dikutip langsung dari Tabloid German bild.
Orban juga menerangkan bahwa segala persenjataan, dana, dan kekuatan intelijen yang diberikan kepada Ukraina, dia yakini tak dapat menjadi jaminan Ukraina dalam memenangkan pertempuran.
Malahan, lanjut dia, hal itu sebuah kesalahan yang sangat fatal.
"Kita bisa lihat, di awal pertempuran, Ukraina itu sudah lebih dulu kehabisan tentara, dan tentara merupakan faktor yang amat penting di medan pertempuran, " imbuhnya.
BACA JUGA:Jangan Terlewat, 4 Kampus Unggulan Ini Masih Buka Jalur Mandiri dengan Nilai UTBK 2023
Ia juga berpendapat, bahwa memang benar Ukraina akan lebih mudah dikuasai oleh Rusia bila NATO dan Amerika Serikat tidak membantu, namun bukan hal itu yang harus diakukan sekarang.
Menurutnya, perdamaian antara Ukraina dan Rusia harus segera didapatkan, minimal gencataan senjata, sebelum kedua belah pihak kehilangan banyak kekayaan dan nyawa.
Orban juga menilai, bahwa Amerika lah yang harus memainkan peranan penting dalam perdamaian Ukraina dan Rusia.
Karena tanpa ada Amerika, perdamaian itu tidak akan pernah dapat terjadi.
BACA JUGA:12 Kampus di Indonesia Masuk Peringkat QS World University Rankings 2024, Unsri Butuh Kejutan?