Saat tiba di asrama haji, para jemaah diarahkan ke aula untuk menjalani pemeriksaan kesehatan menggunakan thermal scanner.
Pemeriksaan dilakukan untuk mendeteksi suspek Covid-19 dan influenza like illness (ILI).
Jemaah yang memenuhi kriteria suhu 38 derajat celcius atau lebih disertai batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan sesak nafas, maka dilakukan pemeriksaan RDT Antigen dan Swab PCR. Bagi jemaah yang dinyatakan sehat bisa langsung kembali ke daerahnya masing-masing.
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Palembang Emmilya Rosa menjelaskan, jemaah yang baru datang dari Arab Saudi diberikan Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah Haji (K3JH). Jemaah akan dipantau selama 14 hari oleh dinas kesehatan masing-masing.
Apabila selama pemantauan ada gangguan kesehatan, jemaah diminta melapor ke fasilitas kesehatan terdekat seperti Puskesmas dengan membawa K3JH.
Apabila dalam kurun waktu 14 hari, gejala penyakit tidak muncul, jemaah diminta untuk menyerahkan K3JH ke Puskesmas terdekat.
BACA JUGA:Daftar Umroh Tapi Tidak Daftar Haji, Bolehkah? Ini Jawaban Habib Jafar
“Di debarkasi kita juga menerima kalau ada jemaah yang ingin memeriksakan diri. Kita sudah siapkan poliklinik dan siap memberikan pelayanan maksimal,” jelas Emmilya.
Sementara itu, Direktur Swarna Dwipa Pengelola Asrama Haji Debarkasi Palembang menjelaskan, jemaah kloter 1 ini setelah melalui proses penerimaan akan langsung dibawa ke OKU Timur.
Menurut Rebo, pihak asrama haji Debarkasi Palembang sejatinya tetap menyiapkan akomodasi bagi para jemaah yang ingin istirahat sebelum pulang ke rumah masing-masing.
“Bagi jemaah yang ingin menginap di asrama haji, disiapkan kamar penginapan. Hal ini kita koordinasikan dengan panitia daerah dan jemaah haji,” tutur Rebo.
Turut hadir dalam penyambutan jemaah kloter 1 ini antara lain Kepala Kantor Kemenag Kabupaten OKU Timur H. Ishak serta unsur PPIH Debarkasi Palembang. *