Para gadis mengenakan lenggak dan subang, sedangkan para ibu mengenakan baju kurung dengan selendang.
8. Tari Sambut Silampari
Tari Sambut Silampari berkembang di era tahun 50-an, masyarakat yang akan mengadakan suatu hajatan, konon tetua-tetua kampung yang memiliki kekuatan supranatural akan memanggil peri dari kayangan turun ke bumi menghibur masyarakat di acara hajatan tersebut.
Setelah selesai menari peri-peri tersebut akan kembali ke kayangan dengan sendirinya. Seiring dengan perkembangan zaman.
Tari Sambut Silampari dijadikan sebagai tari penyambutan bagi tamu-tamu agung datang ke Kota Lubuk Linggau.
BACA JUGA:'Idak Kala Lemak' Ini 6 Jenis Pempek Palembang Selain Lenjer dan Kapal Selam, Rasonyo Mantap Nian
9. Tari Madik / Nindai
Tari Madik / Nindai adalah tarian khas Sumatera Selatan yang menggambarkan proses pemilihan calon menantu.
Di Sumatera Selatan terdapat kebiasaan dimana orang tua pria akan berkunjung ke rumah calon menantunya untuk melihat dan menilai (Madik dan Nindai) kepribadian sehari-hari calon menantu tersebut.
10. Tari Bacande
Tari Becande menggambarkan canda ceria muda-mudi masyarakat Melayu.
Suasana Islami sangat terasa pada tarian ini.
Garis batas tetap dipertahankan, tidak ada kontak fisik antara penari wanita dan penari lelaki.
Tarian ini menggunakan kostum yang serba tertutup. *