PALPRES.COM- Ko panyi salah satu nama desa yang ada di Provinsi Phang Nga, Thailand.
Desa ini sendiri berdiri di atas air dengan membangun rumah berbentuk panggung oleh nelayan asal Indonesia.
Populasinya terdiri dari 400 keluarga atau 1.685 jiwa yang merupakan keturunan dari 3 keluarga Muslim penjelajah laut asal Jawa.
Desa terapung Ko panyi disebut juga sebagai kampung jawa. Kini desa terapung Ko panyi semakin terkenal dan menjadi salah satu tujuan wisata menarik.
BACA JUGA:Berjarak 41 Km dari Palembang, Ada Danau Cantik Berbentuk Kupu-kupu, Cocok Jadi Spot Selfie Kekinian
Dari pada penasaran! Yuk simak mengenai desa terapung di Thailand yang dibangun oleh orang Jawa.
Kampung terapung ini didirikan pada sekitar 200 tahun lalu oleh 3 keluarga nelayan keturunan Jawa, awalnya 3 orang ini mencari lokasi yang bagus untuk menangkap ikan.
Dengan menggunakan perahu, mereka bertiga berlajar di daerah pantai Malaysia terus melaju hingga ke laut Andaman.
Lalu, perahu mereka terus berlajar hingga masuk ke perairan Thailand dan menemukan sebuah pulau di daerah Phang Nga.
Setelah menemukan pulau tersebut, mereka pun langsung bersandar. Selanjutnya agar pulau ini ramai, mereka bertiga mengibarkan bendera di puncak bukit dengan maksud para nelayan mau bergabung.
Di sana, nelayan tersebut mencari tempat berlindung di dekat batu kapur. Setelah bendera berkibar perlahan banyak nelayan yang datang dan bergabung hingga dihuni 400 keluarga dengan hidup di atas air.
Para penghuni pulau Ko panyi pun dengan cerdik menghindari hukum Negara Thailand dimana undang-undang melarang orang asing memiliki tanah di Thailand.
Karena banyaknya turis datang ke Thailand dan menjadikan desa Ko panyi menjadi salah satu destinasi wisata negeri gajah Putih.