8. Pertimbangkan Usia Pakai
Media tanam bertekstur lunak dan mengandung hara biasanya lebih mudah melapuk dan terurai.
Sedangkan media tanam bertekstur keras umumnya bersifat awet.
Contoh media tanam berusia pendek adalah humus bambu, humus kaliandra, dan coco peat.
Kita harus lebih rajin melakukan repotting.
Sedangkan media tanam berusia panjang di antaranya akar pakis dan sekam padi.
9. Pilih Sintetis atau Alami
Media tanam seperti ini bersifat lebih bersih dan bebas kuman dibandingkan media tanam alami.
Contoh media sintetis yang banyak diperjualbelikan adalah media gel.
Benda ini banyak diterapkan dalam sistem hidroponik.
Harga media tanam sintetik tentu lebih mahal bila dibanding dengan media tanam alami.
Apabila kita menggunakan media sintesis, jangan lupa untuk selalu menambahkan larutan hara dengan dosis tepat.
Untuk mendapatkan hasil yang baik, media tanam dapat dibuat dengan bahan kombinasi sesuai jenis tanaman.
Hal ini dikarenakan setiap jenis bahan media tanam memiliki pengaruh yang berbeda untuk tiap tanaman.