PALEMBANG, PALPRES.COM - Ulama besar bernama Fudhail bin Iyadh memang tidak dikenal banyak umat Islam namun dapat menjadi pelajaran berharga bagi orang banyak.
Fudhail bin Iyadh merupakan seorang Tabiut tabi'in yang hidup pada tahun 2 Hijriah dan wafat di tahun 803 Masehi atau pada era kekhalifahan Abbasiyah.
Apa yang membuatnya memiliki keistimewaan yang harus diketahui oleh kita semua?
Sebuah fakta penting tentang beliau yang mebgatakan bahwa dulunya ulama hebat ini adalah seorang perampok, lalu bertaubat.
BACA JUGA:KISAH SAHABAT NABI: Abu Dujanah, Teguh pada Prinsip Meski dalam Kondisi Kelaparan
Cerita inspiratif tentang taubatnya Fudhail bin lyadh dikisahkan oleh Ibnu Asakir,
“Sebelumnya, Fudhail adalah seorang perampok yang kerap kali mengganggu kafilah yang ada di antara kota Abiward dan Serakhs (dua-duanya kini merupakan bagian dari Negara Turkmenistan).”
Pada sebuah malam, Fudhail hendak pergi merampok. Namun, dia pun bertemu sebuah kafilah yang sedang bermusyawarah dengan yang lain,
“Janganlah kalian masuk ke desa itu, karena di depan kita ada seorang perampok jahat bernama Fudhail!”
BACA JUGA:KISAH SAHABAT NABI: Arwa Binti Abdul Muthalib, Perempuan Tegas Pembela Nabi Muhammad SAW
Mendengar itu, muncul rasa gemetar di hati sang Fudhail secara tiba-tiba.
Bukannya lanjut melangkah, beliau justru merasa ketakutan sebab menyadari bahwa keberadaannya malah menjadi mudharat bagi Kaum Muslimin.
Pikirnya, ketika malam-malam dia harus melakukan kezaliman, ternyata para Kaum Muslimin hanyut dalam ketaatan.
Saat itulah Fudhail berkata,
BACA JUGA:Dihyah Al Kalbi, Sahabat Nabi yang Wajahnya Dipinjam Malaikat Jibril