JAKARTA, PALPRES.COM - Dahulu, Islam banyak “melahirkan” cendekiawan yang mewarnai khasanah ilmu pengetahuan dunia.
Salah satu diantaranya adalah Ibnu Khaldun, ahli politik Islam, yang dikenal juga dikenal sebagai “ dan Bapak Sosiolog dan Ekonomi Islam”, karena pemikiran-pemikirannya mengenai ainal dan juga mengenai sebteori ekonomi yang logis dan realistis.
Ia mengemukakan itu jauh sebelum Adam Smith (1723-1790) dan David Ricardo (1772-1823) yang menyampaikan teori-teori ekonominya.
Dikutip p2k.stekom.ac.id, Abu Zaid 'Abdurrahman bin Muhammad bin Khaldun al-Hadhrami atau biasa disebut Ibnu Khaldun kelahiran Tunisia pada 1 Ramadan 732 H/27 Mei 1332 M ini dikenal juga sebagai sejarawan dan ahli politik Islam.
BACA JUGA:BERSIAP! 2 Bansos Bakal Cair di Tanggal Ini
Tidak hanya itu, ia juga merupakan pendiri ilmu historiografi, sosiologi dan ekonomi.
Karyanya yang terkenal adalah Muqaddimah (Pendahuluan/Pengantar).
Tidak hanya dari segi keilmuan yang ia pahami, ia juga seorang penghafal Al-Qur'an sejak usia dini.
Ubnu Kholdun berasal dari keluarga Andalusia kelas atas dan merupakan keturunan Arab.
BACA JUGA:Candi Lesung Batu, Tempat Wisata di Muratara, Bukti Peninggalan Kerajaan Sriwijaya!
Leluhur keluarga tersebut punya hubungan kekerabatan dengan Waíl ibn Hujr, sahabat Nabi Muhammad SAW.
Keluarga Ibnu Khaldun punya banyak kantor di Andalusia, Spanyol, kemudian beremigrasi ke Tunisia pasca jatuhnya Sevilla ke Reconquista tahun 1248.
Di bawah pemerintahan dinasti Hafsiyun, sebagian keluarganya punya jabatan di dunia politik.
Akan tetapi, ayah dan kakeknya mengundurkan diri dari dunia politik dan bergabung dalam tatanan mistis.
BACA JUGA:5 Kota dengan Biaya Hidup Paling Mahal di Indonesia, Kotamu Termasuk?